"Raihlah ilmu hingga ke negeri Cina," begitulah kata pepatah.Â
Sungguh merupakan kewajiban setiap manusia agar memupuk ilmu sebanyak banyaknya. Untuk apa? Tentu demi kemaslahatan di dunia pun akhirat kelak. Amalan yang tak kan putus walau akhir hayat, salah satunya yaitu ilmu yang bermanfaat. Masya Allah.
Begitu berartinya ilmu, sehingga para orang tua pun tak segan tuk menyegerakan buah hati menuntut ilmu pada jenjang secara bertahap. Seperti yang kini kualami. Dua putraku baru saja menapak bangku sekolah usia dini. Merupakan hal baru, tentu. Namun semua terangkum dalam sebuah proses yang harus dilalu. Lalu bagaimana dengan minggu pertamanya di sekolah? Apakah terurai dengan indah? Ah, tentu saja ini adalah hal yang kerap ditunggu.
Ya, minggu pertama sekolah. Seolah menjadi proses awal yang begitu mendebarkan bagi sebagian orang tua, termasuk aku. Saat dimana mengkondisikan anak untuk bisa beradaptasi dengan guru, teman, juga tempat yang baru. Menjajak dari hal di luar rutinitas yang tlah biasa. Menapak pada dunia baru menuju pijakan yang tak biasa.
Kapan harus memulai? Mungkin itulah kunci. Dimana usia bukan lagi sebagai penentu kisah. Benarkah? Tentu demikian adanya. Kematangan dari keluarga untuk melepas buah hatilah yang menjadi faktor penentu. Mengapa? Sebab awal mula anak bersosialisasi adalah dalam keluarga. Dan keluarga pulalah yang selanjutnya melepas mereka ke jenjang berikutnya.
Bagai seekor burung pipit yang dilepas sang induk tuk belajar terbang bebas mengarungi angkasa luas. Begitu pun anak, bila tlah siap, maka sekolah adalah tempat tuk melanjutkan langkah. Dimana pijakan awal laju. Pun akan tergores indah jikalau kita bisa memberi dukungan jitu. Sebagai bagian dari terciptanya sebuah kata "maju". Maka mulailah dengan indah agar menuai berkah.
Dua putraku dengan usia yang tak jauh terpaut jeda. Seminggu yang lalu kulepas dengan bahagia. Mengapa? Ya, sebab dengan bahagialah maka mereka pun akan mengalami perasaan yang sama. Tentu saja diikuti dengan beberapa rangkaian pertautan hati. Apakah itu? Mari simak sekelumit tips yang kulalui dalam mengurai minggu pertama mereka dengan indah di sekolah.
1. Satu Kata Awal, "Tega"
Kuakui melepas anak dari pangkuan bukan sebuah hal yang mudah. Butuh keikhlasan yang luar biasa. Sulit, tentu saja. Namun tak kan rumit jikalau kita mengurai dengan satu kata, "tega". Dalam hal ini bukan tak peduli. Namun merupakan salah satu bentuk kepedulian untuk sebuah langkah awal kemandirian serta kemajuan diri.