Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jejak yang Tertinggal

1 April 2019   08:36 Diperbarui: 1 April 2019   09:03 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat kita diberi masa tuk berpijak pada dunia. Kiranya telah diatur segala rupa. Warna warni yang tercipta. Memberi aneka nuansa. Bagai menenun harmoni. Begitulah indahnya roda bumi.

Pijak penuh jejak. Tak mungkin kita mengelak. Meski jejak kadang terserak namun harap tetap diarak. Laju yang begitu cepat. Seiring detak waktu kian melesat. Tak bisa dihentikan barang sesaat.

Jejak yang tak sempurna. Kiranya tetap menuai bahagia. Meski tak mungkin dibawa serta. Pada satu titik persimpangan kan kita letakkan. Jejak yang tertinggal tak kan lanjut hingga tujuan.

Tak mungkin kita menyesalinya. Apa yang telah dipijak tak bisa ditolak. Dan jejak yang sempat bersama, akankah sia sia begitu saja? Atau bahkan lenyap tanpa tanda? Kiranya tak ada kesia-siaan dalam jejak yang tertinggal.

Sebab setiap pijak yang tercipta, kan meninggalkan jejak penuh asa. Jikalau kita bisa menggunakan masa tuk memberi warna pada jejak jejak yang ada.

Jejak yang tertinggal bukan untuk dilupakan. Melainkan menjadikannya tumpuan dalam menempuh sebuah harapan. Meski jejak itu tak sempurna dan tak mungkin dibawa serta. Justru itulah yang membuat ingatan kita semakin kuat. Akan kesempurnaan hidup yang sulit didapat.

Yakin bahwa hidup tak bisa dipijak tanpa kita meninggalkan jejak. Semoga kita bisa menjadikan jejak itu lebih bermakna. Tak tertinggal begitu saja dimakan masa. Tanpa ada gores yang menyertainya.

Dan semoga keberkahan hidup bisa dicapai dengan hati terbuka. Melalui jejak yang tertinggal bernama usia.

Niek~
Jogjakarta, 1 April 2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun