Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tertidur dalam Diam

3 Februari 2019   21:27 Diperbarui: 3 Februari 2019   21:28 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kau hadir dalam sejuta diam
Sedikit kata
Sedikit bicara
Hanya secukupnya saja

Kau tuang ketenangan jiwa
Kau beri sentuhan kehangatan raga

Dalam sakit pun
Kau tetap tenang
Penuh ketegaran

Kau tabur benih kesabaran
Hingga muncul buah kegigihan
Tak henti hingga akhir pengharapan

Tegar...
Seolah mengiring hari penuh debar
Tak henti jiwa bergetar
Seikat harap tersebar

Angan kan bisa terus gapai impian
Bukan hal yang tak dimungkinkan
Namun takdir tlah digariskan
Raga pun tak bisa mengelakkan

Bisu hati
Tak ada patah kata terselipi
Hampa jiwa sesaat menyesak
Penat tak tertahan berdesak

Saat kau terhenti berharap
Jejak yang tersentak
Diam pun semakin tenggelam
Hingga akhirnya kau pun tertidur dalam diam

Rasa beribu resah
Duka berjuta mendesah
Aku tak sanggup lagi gelisah
Hanya doa tak henti dan tak goyah

Selamat jalan anakku
Selamat tertidur dalam diamu
Aku kan selalu menjaga
Meski terpisah raga

Niek~
Kota Satria, 3 Februari 2019

#Teruntuk keponakan tersayang.
Bahagialah kau disana dalam pelukan hangat Illahi Rabbi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun