Kuterjaga dalam malam yang berselimut kelam
Seolah hati tenggelam
Dalam sudut yang membuatku hanyut
Luruh dan larut
Jika tak menyapa
Kalbuku kian hampa
Lalu kurangkai sebuah kata
Tak istimewa namun penuh makna
Kata yang tak menjauh dari sisi jiwa
Jiwa yang haus belaian-Nya
Akankah mengerti getaran suci
Yang terjadi saat hati semakin sunyi?
Sunyi sapaan-Mu Yaa  Rabbku
Sentuhlah hatiku
Kusapa Kau dalam ruang rindu
Hingga luruh ditelan sembilu
Lalu kutertunduk pilu
Dan air mataku pun terjatuh sendu
Ku yakin apa yang menjadi isyarat-Nya
Kan hadir ditengah raga yang penuh harap
Harap tuk tak lenyap
Hingga temui hikmah tersembunyi dibaliknya
Malam menyapa alam penuh makna tersurat
Tersirat pada hampa nan bersahaja
Dan luruh dalam pelukan Rabbnya
Jikalau Dia berkehendak
Maka raga pun tak bisa mengelak
Dan alam pun bertindak
Kun Fayakun!
Hanya Engkau Yang Maha Bijak
Atas segala tanda-tanda kehidupan
Tak terkecuali malam
Yang kian menghitam
Semogalah malam selalu damaikan raga
Pada jiwa yang rindu hangat-Nya
Agar tak menepi
Dari segala yang telah ditetapi
Ruang rinduku yang kian menggebu
Kuterdiam
Luruhku ditelan kelamÂ
Membuatku tak banyak kata
Hanya jiwa yang meronta
Dan Kau lah yang ingin kutemui dalam bayang nyata
Niek~
Jogjakarta, 24 Januari 2019