Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lego dan Keberanian Bertindak

17 Januari 2019   18:06 Diperbarui: 17 Januari 2019   18:23 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang itu kami datang ke sebuah acara di rumah salah seorang sahabat. Kami berkunjung secara beramai bersama anak-anak. Kebetulan disana tersedia ruangan khusus untuk bermain anak-anak.

Ada begitu banyak ragam permainan. Karena semua anaknya adalah laki-laki, sehingga macam mainan yang ada pun menyesuaikan gaya anak lelaki. Seperti mobil-mobilan, kereta, truk, hingga lego. Anak-anak senang bermain disana. Tak terkecuali anak-anak perempuan juga ikut menikmati permainan anak laki-laki. Tak masalah.

Terlihat beberapa anak laki-laki tengah asyik bermain lego di sudut ruang itu. Hingga mereka tak banyak ucap. Hanya jari jemari mereka yang berbicara. Menyusun serangkaian bentuk rupa. Dari yang sederhana hingga yang membutuhkan proses lama.

Sesekali terdengar mereka sedikit berceletuk, "Aku taruh yang ini disini ya?" tanya salah seorang anak kepada temannya.

Lalu yang lain pun menjawab, "Boleh saja."

Dan pada akhirnya mereka berhasil membuat sebuah bentuk pesawat secara bersama.

Lalu mereka membongkarnya lagi. Jari mereka asyik kembali, sembari memikirkan bentuk apa yang akan terjadi selanjutnya. Tiba-tiba seorang anak yang baru bergabung berteriak, "Nih kamu saja yang pasang, aku takut nanti malah nggak bagus."

Yang lain menjawab dengan ramah, "Enggak apa-apa jangan takut salah bergabunglah kemari, ayo kita susun lego sama-sama."

Namun, anak tersebut menolak, rupanya dia takut jikalau salah menyusun, lalu menghasilkan bentuk yang tak menarik. Untunglah, yang lain dengan senang hati memberi pengertian kepadanya, bahwa salah tak berarti harus menyerah. Akhirnya anak itu pun mau bergabung tuk menyusun lego bersama.

Jika kita perhatikan dari kejadian tersebut, permainan lego memang mengasyikan, namun butuh kesabaran dan ketelitian. Sepintas permainan ini bisa membangun kreatifitas sekaligus rasa percaya diri.

Disisi lain permainan yang dibongkar lalu disusun kembali ini, juga memberi ruang pada anak untuk berlatih keberanian. Ya. Berani mencoba tanpa takut salah. Hal ini sangat penting untuk bekal kelak ia menjadi pribadi yang mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun