Mohon tunggu...
Desfitawarni
Desfitawarni Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Asal Kata "Payokumbuah"

24 Oktober 2017   11:54 Diperbarui: 24 Oktober 2017   23:00 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkisah atau bercerita tentang Payokumbuah (Payakumbuh), sudah tentu tidak bisa dipisahkan dengan cerita atau barih balobeh Luak Limopuluah sebab di dalam falsafah dikenal bahwa Payokumbuah berada dalam Luak Limopuluah, artinya kawasan Payakumbuh berada dalam kawasan barih balobeh Luak Limopuluah, sedangkan Luak Limopuluah berasal dari kata luak yang berarti sumur tempat mandi dan limopuluah yang merupakan jumlah orang yang datang malaco (mencari kawasan baru untuk bermukim) dari Pariangan Padang Panjang yang pernah mandi di Luak tersebut. Lokasi dari luak atau sumur tersebut berada di Kampuang Dalam, Kelurahan Padang Tangah Payobadar Kenagarian Aie Tabik Kecamatan Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh sesuai dengan paparan para tokoh adat.

Kalau kita berbicara kawasan Payokumbuah (Payakumbuh) itu sendiri merupakan salah satu kawasan dari Payo yang enam yang semuanya berada dalam kawasan wilayah Kota Payakumbuh, Payo yang enam itu adalah:

  • Payobasuang;
  • Payonibuang;
  • Payolinyam;
  • Payokumbuah;
  • Payorandam; dan
  • Payolansek.

Keenamnya berada pada tiga kecamatan yang ada di Kota Payakumbuh (Payakumbuh sendiri terdiri atas 5 kecamatan) diantaranya Payobasuang berada dalam Kecamatan Payakumbuh Timur, Payonibuang, Payolinyam dan Payokumbuah berada dalam Kecamatan Payakumbuh Utara dan Payorandam dan Payolansek berada dalam Kecamatan Payakumbuh Barat.

Payokumbuah (Payakumbuh) berasal dari dua suku kata yaitu Payo dan Kumbuah. Payo yang berarti suatu lokasi atau daerah yang berawa-rawa, sedangkan kumbuah merupakan suatu tumbuhan yang menjadi bahan baku membuat lapiak (tikar) tradisional. Lapiak (tikar) dari Payakumbuh ini dahulunya dipasarkan ke pasar-pasar yang ada di Minangkabau bahkan sampai ke Aceh, Medan, Siak dan Palembang serta daerah lainnya. Selain itu Payakumbuh lebih dikenal karena faktor tata krama masyarakat yang masa dahulu sangat kental dalam kehidupan sehari-hari yang sekaligus merupakan pencerminan perilaku adat dan budaya masyarakat Luak Limo Puluah itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun