Berkisah atau bercerita tentang Payokumbuah (Payakumbuh), sudah tentu tidak bisa dipisahkan dengan cerita atau barih balobeh Luak Limopuluah sebab di dalam falsafah dikenal bahwa Payokumbuah berada dalam Luak Limopuluah, artinya kawasan Payakumbuh berada dalam kawasan barih balobeh Luak Limopuluah, sedangkan Luak Limopuluah berasal dari kata luak yang berarti sumur tempat mandi dan limopuluah yang merupakan jumlah orang yang datang malaco (mencari kawasan baru untuk bermukim) dari Pariangan Padang Panjang yang pernah mandi di Luak tersebut. Lokasi dari luak atau sumur tersebut berada di Kampuang Dalam, Kelurahan Padang Tangah Payobadar Kenagarian Aie Tabik Kecamatan Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh sesuai dengan paparan para tokoh adat.
Kalau kita berbicara kawasan Payokumbuah (Payakumbuh) itu sendiri merupakan salah satu kawasan dari Payo yang enam yang semuanya berada dalam kawasan wilayah Kota Payakumbuh, Payo yang enam itu adalah:
- Payobasuang;
- Payonibuang;
- Payolinyam;
- Payokumbuah;
- Payorandam; dan
- Payolansek.
Keenamnya berada pada tiga kecamatan yang ada di Kota Payakumbuh (Payakumbuh sendiri terdiri atas 5 kecamatan) diantaranya Payobasuang berada dalam Kecamatan Payakumbuh Timur, Payonibuang, Payolinyam dan Payokumbuah berada dalam Kecamatan Payakumbuh Utara dan Payorandam dan Payolansek berada dalam Kecamatan Payakumbuh Barat.
Payokumbuah (Payakumbuh) berasal dari dua suku kata yaitu Payo dan Kumbuah. Payo yang berarti suatu lokasi atau daerah yang berawa-rawa, sedangkan kumbuah merupakan suatu tumbuhan yang menjadi bahan baku membuat lapiak (tikar) tradisional. Lapiak (tikar) dari Payakumbuh ini dahulunya dipasarkan ke pasar-pasar yang ada di Minangkabau bahkan sampai ke Aceh, Medan, Siak dan Palembang serta daerah lainnya. Selain itu Payakumbuh lebih dikenal karena faktor tata krama masyarakat yang masa dahulu sangat kental dalam kehidupan sehari-hari yang sekaligus merupakan pencerminan perilaku adat dan budaya masyarakat Luak Limo Puluah itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H