Mohon tunggu...
unhy sone
unhy sone Mohon Tunggu... -

happy forever and ...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wajahmu yang Terindah

13 April 2012   05:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:40 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Percaya nggak lo dengan menatap wajah seorang ibu, seorang anak bisa dibuat luluh olehnya, bahkan untuk seseorang yang berwatak preman, keras sekalipun. Itulah yang mungkin belom bisa dibuktikan oleh banyak ahli untuk peistiwa seperti ini.
Kejadian ini pernah terjadi pada saya sendiri. Ceritanya saya singkat ajha yeach,, malam itu berhubung karena aku lagi pulang kampong yeach sempetin tuh tidur bareng mama di kamar berdua. Jarang-jarangkan…….Ketika mama aku lagi tidur aku tidak sengaja menatap wajahnya yang lagi tertidur pulas. Dalam hitungan detik air mata mengalir di wajah saya. entah apa yang membuat itu terjadi. ada banyak hal yang terlintas di benakku ketika menatap wajahnya. “bagaimana lo wajah ini tidak dapat saya pandang lagi suatu hari nanti, dan yang tertinggal hanya wajahnya pada lembaran kertas. bagaimana saya jika wajah ini tidak pernah ada, bagaimana,,bagaimana,, dan bagaimana caranya membuatnya untuk selalu tersenyum,”. tapi belom sempat saya hapus air mata di wajahku, beliau langsung membuka matanya sekejap itu pula saya langsung berpura-pura menutup mata. Mungkin itulah yang disebut naluri Seorang IBU terhadap anaknya. Cerita ini mungkin suatu saat akan menjadi kenangan tersendiri untuk saya.
jadiii, selama wajah itu masih bisa kalian tatap dengan ke dua bola mata kalian, mengapa tidak kalian lakukan. Karena suatu saat wajah itu pasti akan menghilang dan tak mungkin lagi untuk kalian tatap dengan penuh cinta dan kasih sayang…...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun