Keingintahuan saya tentang informasi langsung mengenai performa motor Honda terbalas sudah. Berawal dari info adanya Kompasiana Visit ke pabrik motor Honda di Cikarang, saya segera mendaftar dengan berbekal keingintahuan dengan kualitas dan kuantitas Honda.
Akhirnya, saya sudah berada di dalam sebuah bis yang bergerak menuju salah satu dari empat pabrikan motor Honda yang di Indonesia di pegang oleh Astra Honda Motor, bersama kompasianer lainnya. Perjalanan menyenangkan, saya bisa bertemu dengan beberapa teman baru dan teman lama yang membuat perjalanan semakin asyik.
[caption id="attachment_342377" align="aligncenter" width="300" caption="persiapan menuju bis untuk ke lokasi pabrik Astra Honda Motor"][/caption]
Kami tiba di lokasi sekitar pukul 11.30 dan langsung masuk ke lobby. Wow, kesan pertama begitu menggoda. Selain banyak nya piagam dan pigura prestasi Honda Indonesia, juga ada mesin simulasi bermotor loh.
[caption id="attachment_342378" align="aligncenter" width="300" caption="One Heart .. Penghargaan Prestasi"]
Di sudut kiri, ada tempat semacam lounge untuk karyawan. Di sudut kanan kiri pula, terdapat beberapa motor yang menandai prestasi produksi Honda. Mulai dari produksi unit pertama tahun 1971 hingga unit ke 5 juta tahun 1996 dengan Honda Astrea yang legendaris, ke-7,5 juta tahun 2003, 10 juta, hingga era Scoopy dimana tembus 30 juta unit motor diproduksi. Wooow..
[caption id="attachment_342379" align="aligncenter" width="300" caption="Lounge untuk karyawan ngobrol saat break"]
[caption id="attachment_342380" align="aligncenter" width="300" caption="Yuuk ngetes skill berkendara motor :)"]
Kami juga mendapat pemaparan Corporate Communication Dept. Head PT. Wahana Makmur Sejati, bapak Wiyarto Mulyono dan perwakilan PT. Astra Honda Motor, Ardi Aldisal. Presentasi ini adalah pembuka, untuk kemudian kami segera beranjak menuju pabrik perakitannya yang berada tak jauh dari gedung utama.
[caption id="attachment_342381" align="aligncenter" width="300" caption="paparan singkat Mas Ardi dari CSR Honda"]
[caption id="attachment_342382" align="alignnone" width="300" caption="Paparan dari WAHANA"]
[caption id="attachment_342383" align="alignnone" width="300" caption="Nih, sejarah Honda Astra Motor "]
Karena alasan tertentu, kami tidak dapat memfoto kegiatan yang ada. Namun beberapa hal menjadi catatan bagi kami, bahwa proses perakitan ini sangat cepat dan mengandalkan kerjasama tim yang solid. Pasukan karyawan berseragam “kodok” putih itu dengan cekatan mengerjakan kegiatan masing-masing mulai menempelkan semua komponen hingga pengecekan dan voilaaa di ujung belt yang berjalan, motor-motor berjejer berdiri.
[caption id="attachment_342384" align="aligncenter" width="300" caption="Bolehlah, sedikit intip bagaimana suasana perakitan di pabrik"]
Inilah kerja tim yang “satu hati” ala Honda. Saya rasa, simbolisasi “One Heart” ini tak hanya lip service untuk pemasaran saja. Kami melihat bukti bahwa karyawan pun harus demikian agar proses berjalan lancar dan memuaskan. Selain itu, dengan produksi motor BEAT di pabrik Cikarang ini, ditambah produksi motor jenis lain di pabrik lain misalnya Mega Pro di Sunter, membentuk satu kesatuan produksi yang terspesifikasi, spesialisasi dan mampu merebut hati penggemar motor tanah air dalam satu hati, yaitu Honda.
[caption id="attachment_342385" align="aligncenter" width="300" caption="Astra Honda Motor Cikarang. Plant III yang diresmikan Presiden SBY dan Saat ini memproduksi 9000-an motor perhari!"]
Bayangkan, satu pabrik yang mampu membuat hampir lima ribu motor perhari, misalnya di Sunter dengan sepeda motor yang diproduksi jenis scootik, di Kelapa Gadingdengan produksi motor Mega Pro, dan motor balap CBR dan sejenisnya, di Cikarang yang kami datangi dengan Beat, dan pabrik baru keempat di Karawang membuat komposisi produksi motor honda menjadi jawara dalam pilihan pengguna. Tak tanggung-tanggung, 60% pangsa pasar motor dikuasai oleh Honda.Jadi, konsep satu hati dan implementasi apa yang disebut “Catur Dharma Astra” menguatkan posisi Honda di hati pengguna.
Laporan selanjutnya akan saya bahas terpisah ya, karena ini lumayan panjang, biar tidak jenuh *__*"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H