Jika Bersih bisa menjadi karakter, Peduli, bisa menjadi karakter, Profesional tentu bisa juga menjadi karakter. Sedangkan Brand bisa dibuat dan bisa buruk bisa baik dalam hitungan hari. Sedangkan karakter is within. Jiwa, spirit yang melandasi, jadi jangan lupakan, bahwa slogan itu merasuk ke karakter, bukan merasuk ke brand semata. Itu yang selalu saya sampaikan ke partai tercinta, lewat lomba harapan sebelumnya (yang entah bagaimana kelanjutannya sekarang) bahwa “Character is Beyond Brand”. Jadi bentuk karakter, bukan sekedar merk (brand). Contohnya mudah, Susno Duaji dari jahat ke baik, dan Ariel dari baik ke Jahat. Banyak lagi contoh lain.
Ahay.. sebagai penutup surat cinta ini, saya ingin memberikan harapan untuk partai tersebut “semoga profesionalisme-nya dijaga”. Dan tidak selalu melihat profesionalisme sebatas tataran etika dan fatsoen politik berlandaskan agama dan nilai-nilai luhur. Tapi hal-hal “kecil” seperti kontestasi ini. Semoga.. amin. Selanjutnya, Mari Bekerja.. dengan Profesional!
Lalu kompasioner, apa harapan Anda untuk sang partai?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H