Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Duet Maut Goyang Meriam Canon MP237 dan BJC 2100 SP

25 Mei 2014   06:12 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:08 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rak Ijo untuk si Duo Canon (yg msh bisa nambah di bagian rak bawah)

Berbicara mencetak alias nge-print sebenarnya tak hanya bicara merk.  Banyak sekali artis-artis baru di dunia cetak mencetak kertas yang juga keliatan hebat. Tapi nyatanya, saya masih kesengsem dengan brand Canon. Meriam printer ini memang sudah jadi bagian dari perjalanan hidup. Sejak kuliah, printer Canon BJC 2100 SP yang disainnya kompak dan tahan banting sudah bertahun-tahun jadi teman ngeprint semasa mahasiswa. Bisa dikatakan, skripsi saya tak akan selesai tanpa bantuan beliau. Daya printnya dahsyat. Sebagai mahasiswa, pada waktu itu, jelas value for money jadi alasan. Selain mudah digunakan dan bisa memakai tinta apa saja. Termasuk, pada waktu itu, tinta "suntik". Maklum, masih mahasiswa. Yang penting hasil cetak banyak dan hemat. Harga printernya sesuai kantong mahasiswa. Bertahun-tahun setelah itu, BJC tetap prima untuk urusan printer. Jadi, untuk apa mengganti? Setelah sepuluh tahun, kondisinya masih sanggup untuk print ribuan kertas lagi. Keren kan? Namun, jaman berubah, kebutuhan bertambah. Pekerjaan seringkali berhubungan dengan urusan scanning dan fotokopi selain print. Lalu, muncul lah artis-artis baru printer. Saya dengan BJC pun harus berurusan dengan jaman. Brand yang saya cari tetap si Meriam, Canon. Jelas dong, dengan pengalaman memuaskan bersama Canon, untuk apa coba-coba merk yang baru ? Canon MP237. Itulah type printer multifungsi yang saya temukan. Tradisi Canon yang saya miliki berpadu kepada sebuah multifungsi printer yang bisa Print, Scan dan Copy. Inilah kebutuhan baru saya. Dengan tampilan gahar berwarna hitam, berukuran lebar dan terlihat "firm", MP 237 memang berbeda 180 derajat dengan tante BJC. Namun hasil cetak nya lebih sempurna serta tradisi Canon yang sejak lama mencetak lebih banyak kertas dengan biaya yang paling murah kembali jadi juara. Tak perlu memakai infus atau suntik pun, bisa dihitung berapa banyak kertas yg bisa kita cetak, itu lebih banyak dari merk lain. Kualitas cetakan? Hmm.. bisa diadu deh. Belum lagi bicara kualita scan dan copy, tentu ini penghematan biaya juga. Sebab scan dan copy juga lumayan menguras kantong jika banyak. Gambar dibawah ini bukanlah rak server loh. Inilah duet maut printer Canon MP237 dan BJC 2100 SP yang saling mengisi. Dengan adiknya yang multifungsi, tentu BJC saya istirahatkan. Apalagi, sejak lulus beberapa tahun lalu, saya tak pernah lagi nge-print. Jadi, dengan kondisi yang tidak rusak, BJC tetap beristirahat panjang, sebab saya tak tahu apakah cartridge masih bisa dipakai atau tidak. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Rak Ijo untuk si Duo Canon (yg msh bisa nambah di bagian rak bawah)"][/caption] Kombinasi dari dua meriam ini memang memuaskan. Sudah tak terhitung beberapa juta lembar hasil print dari printer ini. Belum lagi hasil scan dan copy yang nyaris sempurna dari MP237.  Dengan aplikasi software yang cepaat dan tepat, scan berbagai dokumen sangat mudah. Tombol-tombol pada MP237, sebagai printer multifungsi juga tak serumit yang saya sangka. Hampir sama kok dengan ratu goyang BJC 2100 SP yang lalu yang punya satu tombol mencolok ditengah printer. Si Bongsor ini memang lebar karena ada fungsi scan dan copier disana, berbeda dengan "tante"nya yang kompak, langsing dan putih. Dampaknya? Wah produktivitas tentunya. Life is never been easier. Hasil cetakannya bagus, banyak pula. Sudah tak terhitung berapa jutakertas yg di-print dari berbagai file. Selain itu, scan dan copy juga menjadi indikator produktivitas yang tak tergantikan. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Duo Canon Melengkapi Meja Di Rumah. Sambil Nyetel Dangdut, musik nya terharmonisasi suara printing MP 237 yg serak-serak basah.. hihi.."]

Duo Canon Melengkapi Meja Di Rumah. Sambil Nyetel Dangdut, musik nya terharmonisasi suara printing MP 237 yg serak-serak basah.. hihi..
Duo Canon Melengkapi Meja Di Rumah. Sambil Nyetel Dangdut, musik nya terharmonisasi suara printing MP 237 yg serak-serak basah.. hihi..
[/caption] Sepertinya saya juga tertarik menambah koleksi Canon dengan printer generasi barunya yaitu Canon Pixma E400. Lumayan untuk ditaroh dikantor. Ini lebih "classy".  Dengan kombinasi warna putih-hitam, printer ini kayaknya semacam sintesa krn bodinya yg pas, elegan dan "cantik",  dengan fungsionalitas nya juga semakin canggih, misalnya penggantian cartridge yang mudah dengan teknologi Fast Front. Selain itu, printer ini mampu mencetak hingga 400 halaman hitam putih dan 300 lembar berwarna. Kecepatannya pun impresif. Delapan lembar per menit untuk hitam putih dan empat lembar untuk berwarna. [caption id="" align="aligncenter" width="680" caption="Canon Pixma E400 yang Elegan, Canggih tapi juga Hemat (sumber : tribunnews.com)"]
Canon Pixma E400 yang Elegan, Canggih tapi juga Hemat (sumber : tribunnews.com)
Canon Pixma E400 yang Elegan, Canggih tapi juga Hemat (sumber : tribunnews.com)
[/caption] Kalau saya liat, jika digabung di rak ijo ini juga, seakan-akan semacam evolusi “transformers”. Si Cantik E400 menjadi semacam gabungan BJC yang putih, compact tapi cuma bisa print, dengan si bongsor MP237 yang hitam dan lebar namun multifungsi. Jadi si Duo Racun Canon ini bisa nambah personel jadi Trio Macan Canon. Lagipula, masih ada dua rak yg bisa saya isi dengan produk Canon ini. Kata Pak Ustad sih, maksimal empat, jadi masih pas #loh Dengan kecanggihan demikian, pun saya tetap yakin harganya tak terlampau mahal, karena se-pengalaman saya, Canon selalu berkualitas dengan harga yang masuk akal dan pas dengan kantong. Cetak pun selalu lebih banyak dari kompetitor lain. Duet Maut Canon saya buktinya. Masih tetap hot. Jadi, nabung pun tak terlalu lama untuk membelinya. Siap-siap ah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun