Berbicara mencetak alias nge-print sebenarnya tak hanya bicara merk. Banyak sekali artis-artis baru di dunia cetak mencetak kertas yang juga keliatan hebat. Tapi nyatanya, saya masih kesengsem dengan brand Canon. Meriam printer ini memang sudah jadi bagian dari perjalanan hidup. Sejak kuliah, printer Canon BJC 2100 SP yang disainnya kompak dan tahan banting sudah bertahun-tahun jadi teman ngeprint semasa mahasiswa. Bisa dikatakan, skripsi saya tak akan selesai tanpa bantuan beliau. Daya printnya dahsyat. Sebagai mahasiswa, pada waktu itu, jelas value for money jadi alasan. Selain mudah digunakan dan bisa memakai tinta apa saja. Termasuk, pada waktu itu, tinta "suntik". Maklum, masih mahasiswa. Yang penting hasil cetak banyak dan hemat. Harga printernya sesuai kantong mahasiswa. Bertahun-tahun setelah itu, BJC tetap prima untuk urusan printer. Jadi, untuk apa mengganti? Setelah sepuluh tahun, kondisinya masih sanggup untuk print ribuan kertas lagi. Keren kan? Namun, jaman berubah, kebutuhan bertambah. Pekerjaan seringkali berhubungan dengan urusan scanning dan fotokopi selain print. Lalu, muncul lah artis-artis baru printer. Saya dengan BJC pun harus berurusan dengan jaman. Brand yang saya cari tetap si Meriam, Canon. Jelas dong, dengan pengalaman memuaskan bersama Canon, untuk apa coba-coba merk yang baru ? Canon MP237. Itulah type printer multifungsi yang saya temukan. Tradisi Canon yang saya miliki berpadu kepada sebuah multifungsi printer yang bisa Print, Scan dan Copy. Inilah kebutuhan baru saya. Dengan tampilan gahar berwarna hitam, berukuran lebar dan terlihat "firm", MP 237 memang berbeda 180 derajat dengan tante BJC. Namun hasil cetak nya lebih sempurna serta tradisi Canon yang sejak lama mencetak lebih banyak kertas dengan biaya yang paling murah kembali jadi juara. Tak perlu memakai infus atau suntik pun, bisa dihitung berapa banyak kertas yg bisa kita cetak, itu lebih banyak dari merk lain. Kualitas cetakan? Hmm.. bisa diadu deh. Belum lagi bicara kualita scan dan copy, tentu ini penghematan biaya juga. Sebab scan dan copy juga lumayan menguras kantong jika banyak. Gambar dibawah ini bukanlah rak server loh. Inilah duet maut printer Canon MP237 dan BJC 2100 SP yang saling mengisi. Dengan adiknya yang multifungsi, tentu BJC saya istirahatkan. Apalagi, sejak lulus beberapa tahun lalu, saya tak pernah lagi nge-print. Jadi, dengan kondisi yang tidak rusak, BJC tetap beristirahat panjang, sebab saya tak tahu apakah cartridge masih bisa dipakai atau tidak. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Rak Ijo untuk si Duo Canon (yg msh bisa nambah di bagian rak bawah)"][/caption] Kombinasi dari dua meriam ini memang memuaskan. Sudah tak terhitung beberapa juta lembar hasil print dari printer ini. Belum lagi hasil scan dan copy yang nyaris sempurna dari MP237. Dengan aplikasi software yang cepaat dan tepat, scan berbagai dokumen sangat mudah. Tombol-tombol pada MP237, sebagai printer multifungsi juga tak serumit yang saya sangka. Hampir sama kok dengan ratu goyang BJC 2100 SP yang lalu yang punya satu tombol mencolok ditengah printer. Si Bongsor ini memang lebar karena ada fungsi scan dan copier disana, berbeda dengan "tante"nya yang kompak, langsing dan putih. Dampaknya? Wah produktivitas tentunya. Life is never been easier. Hasil cetakannya bagus, banyak pula. Sudah tak terhitung berapa jutakertas yg di-print dari berbagai file. Selain itu, scan dan copy juga menjadi indikator produktivitas yang tak tergantikan. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Duo Canon Melengkapi Meja Di Rumah. Sambil Nyetel Dangdut, musik nya terharmonisasi suara printing MP 237 yg serak-serak basah.. hihi.."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H