Selamat jalan bapak Bacharuddin Jusuf Habibie!
Masyarakat Indonesia kembali berduka saat sosok teknokrat yang diakui sekaligus disegani dunia internasional berpulang kembali ke Sang Pencipta. Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, kota tua di tanah Celebes, 25 Juni 1936. Kita tahu bersama, Habibie adalah Presiden ke 3 Republik Indonesia, menggantikan Soeharto yang mudur dari jabatan Presiden RI. Beliau memimpin Negara ini selama 1 tahun 5 bulan, masa kepemipinan terpendek jika dibandingkan dengan Presiden RI lainnya.
Habibie adalah lulusan Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung yang kemudian melanjutkan studi teknik penerbangan di Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen Jerman Barat. Â Beliau sempat bekerja di Hamburg, Jerman. Di tahun 1973, beliau kembali ke Indonesia untuk mengabdikan diri bagi nusa dan bangsa (Dirangkum dari https://id.wikipedia.org/wiki/B._J._Habibie#cite_note-26)Â
B. J. Habibie juga dikenal sebagai Mr. Crack. Beliau adalah ilmuwan yang melahirkan teori konstruksi pesawat terbang dan dipakai oleh perusahan-perusahan pesawat terbang. Beliau memiliki 46 hak paten di bidang aeronautika (ilmu penerbangan). Beliau juga menginginkan Indonesia memiliki pesawatnya sendiri. Beliau terlibat dalam proyek perancangan dan desain pesawat terbang Foker 28, kendaraan militer transall C-130, CN-235, N-250, dan N-2130 (bandingkan; https://medan.tribunnews.com/2019/09/11/mr-crack-manusia-multidimensional-bj-habibie-ilmuan-pemegang-46-hak-paten-di-bidang-aeronautika)
Pukul 18.00 WIB, 11 September 2019, B. J. Habibie Wafat. Sekali lagi kita berduka dan mengucapkan selamat jalan bapak Profesor B. J. Habibie. Kita tidak akan berjumpa lagi dengan beliau. Kita hanya menjumpai, gambar, rekaman video, dan tulisan-tulisan beliau dan tentang beliau. Raga telah tiada. Demikian setiap manusia akan kembali kepada causa prima, dari dan tujuan hidup. Bagi umat beragama hidup berawal dari sang pencipta dan berakhir di surga. Kita mendoakan agar bapak Bacharuddin Jusuf Habibie tenang dan bahagia bersama ibu Ainun di Surga. Amin.
Raga Habibie boleh saja telah tiada. Tetapi, spirit dan jiwa kehidupan Habibie tak boleh lekang dari kehidupan bangsa Indonesia. Spirit Habibie adalah spirit kebangsaan yang hidup sepanjang hayat.
 Spirit yang harus menjangkau sampai ke pelosok negeri. Spirit perubahan dan kemajuan. Siprit yang menentang pembekuan terhadap kebebasan bertindak dan berpendapat sesuai amanah Pancasila.
Dalam sejarah pemerintahan Indonesia B. J. Habibie adalah bapak demokrasi. 1998 adalah momentum reformasi bangsa Indonesia. Kebebasan berpendapat mendapat tempat yang agung.Â
Demokrasi pancasila dijalankan sebagaimana seharusnya. Pantaslah jika beliau dijuluki sebagai bapak Demokrasi. Bapak yang menolak sistem otoriter, dan dengan legowo memberi serta mendorong setiap anak bangsa yang cerdas untuk maju mencalonkan diri sebagai pemimpin bangsa. Beliau adalah representasi Demokrasi Pancasila yang sejati.