Mohon tunggu...
Undix Doang
Undix Doang Mohon Tunggu... -

Menulis tidak bisa diajarkan, tapi bisa dipelajari.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Wawancara Gordy Slack dengan Richard Dawkins :: Penolakan Terhadap Teori Evolusi (1/3)

21 Juli 2011   02:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:31 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berikut ini terjemahan wawancara Gordy Slack dengan biolog Inggris Richard Dawkins pada Maret 2005. Topik yang dibahas di bagian pertama adalah teori evolusi sampai penolakan-penolakan tak beralasan dan sumbernya. Huruf tebal adalah pertanyaan Slack disusul jawaban Dawkins.

Lagi-lagi teori evolusi diserang. Apa ada pertanyaan-pertanyaan tentang keabsahannya?

Sering dibilang bahwa lantaran evolusi terjadi di masa silam, dan kita tidak melihatnya sendiri, tidak ada bukti telak. Alasan itu tentu saja tidak masuk-akal. Situasinya seperti polisi mengusut kejahatan, jelas dong setelah kejahatan terjadi, dan menjelaskan apa yang sudah terjadi dengan melihat bukti-bukti yang tersisa. Dalam kisah evolusi, bukti-bukti itu tersedia milyaran lapis.

Ada bukti-bukti tentang sebaran kode DNA melewati binatang dan tumbuhan, pada untaian protein, cirri-ciri fisik yang telah diteliti secara luarbiasa mendalam. Semuanya cocok dengan apa yang gagasan bahwa kita punya sececabang ranting. Sebaran spesies-spesis di pulau-pulau dan benua-benua di penjuru benua benar-benar seperti sebagaimana harapan Anda bahwa evolusi benar-benar terjadi. Sebaran fosil dilihat dari tempat dan waktu benar-benar seperti kamu bayangkan sekiranya evolusi benar-benar terjadi. Ada jutaan fakta yang semuanya menuju pada arah yang sama dan tidak ada yang menuju arah yang keliru.

Jawaban terkenal ilmuwan Britania J.B.S. Haldane, ketika ditanya apakah hal yang bisa dianggap sebagai bukti melawan evolusi, "fosil kelinci dari masa Precambrian (antara 4.650 dan 700 juta tahun yang silam—keterangan)." Fosil-fosil itu tidak pernah ditemukan. Tidak ada hal seperti itu yang pernah ditemukan. Evolusi bisa dibantah dengan fakta-fakta semacam itu. Tapi semua fosil yang pernah ditemukan berada di tempat yang tepat. Tentu saja banyak sekali jeda pada data fosil. Tidak ada soal dengan hal itu. Mengapa tidak lengkap? Kita sudah beruntung bisa punya fosil seperti sekarang. Tapi tidak ada fosil yang salah tempat, yang bisa membantah fakta evolusi. Evolusi adalah fakta.

Masih banyak orang ogah percaya pada evolusi. Dari mana sumber penolakan itu?

Sumbernya, maaf-maaf saja, agama. Dari agama yang buruk. Anda tidak bakal menemukan perlawanan terhadap gagasan evolusi dari kalangan teolog yang paham dan terdidik. Sumbernya adalah agama yang terlalu berangasan dan primitif, yang sialnya sekarang ini mewabah di Amerika Serikat. Bukan di Eropa, bukan di Britania, tapi di Amerika Serikat.

Teman-teman saya yang orang Amerika bilang bahwa mereka sedang terperosok masuk ke Masa Kelam negeri teokrasi. Masa depan itu sangat tak disukai oleh banyak sekali orang-orang di Amerika yang terdidik, cerdas, dan berpikir-benar. Sialnya, sekarang ini, mereka kalah banyak dengan orang-orang bego dan tak terdidik yang memilih Bush.

Kendati demikian, secara umum sejarah sedang menuju pencerahan, dan karena itulah saya kira apa yang sedang terjadi di AS akan terbukti sebagai kemunduran sementara. Saya kira ada harapan besar di masa depan. Saran saya kiranya, jangan putus asa, badai pasti berlalu.

Anda menyerang agnostik dalam buku The Ancestor's Tale. Apa sih bedanya dengan ateis?

Katanya posisi yang rasional cuma agnostik, karena kamu tidak bisa membuktikan mau pun membantah keberadaan pencipta supernatural. Saya pergoki posisi itu lemah. Memang betul kamu tak bisa membuktikan atau membantah apa pun, tapi kamu kan bisa menempatkannya dalam konteks serba kemungkinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun