Mohon tunggu...
undi eka wati
undi eka wati Mohon Tunggu... -

Saya mahasiswa PGSD UNS Kampus VI Kebumen, Saya suka sekali dengan warna hijau,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siapkanlah Siswa Anda, Siaaap Grak!

28 Desember 2010   12:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:17 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebelum pelajaran dimulai, selain harus menyiapkan materi yang akan di sampaikan, medianya mungkin, kelasnya (lingkungan pembelajarannya), kita juga harus menyiapkan siswa (pebelajar). Hal itu juga penting kan??? Karena bagaimana suatu kegiatan pembelajaran dapat berjalan tanpa komponen yang penting tersebut, yaitu siswa. Tujuan adanya pembelajaran juga untuk siswa . . .

Salah satu cara untuk menyiapkan pebelajar adalah dengan menyiapkan nutrisi untuk mereka. Maksudnya bukan kita yang menyiapkan langsung untuk mereka, tetapi berikanlah penjelasan mengenai nutrisi yang baik seperti apa dan apa saja macamnya. Agar orang tua mereka yang dirumahlah yang menyiapkan kebutuhan mereka itu. Nutrisi yang baik penting bagi perkembangan neuron-neuron yang sehat. Nutrisi merupakan sebuah bahan bangunan yang penting bagi performa mental. Secara jelasnya tentang nutrisi untuk menyiapkan pebelajar adalah demikian.

Nutrisi yang paling di butuhkan untuk otak kita adalah oksigen dan glukosa, salah satunya untuk memberikan bahan bakar ini adalah dengan mengonsumsi makanan-makanan yang kaya akan nutrisi yang dibutuhkan. Nutrisi yang kedua yaitu air. Otak membutuhkan air, tentunya air putih untuk di minum bukan kopi, minuman bersoda apalagi minuman beralkohol. Sebagai guru, pastikan bahwa siswa kita selalu membawa air putih untuk minum dalam kelas. Berikanlah kesempatan pada mereka untuk meminumnya sejenak, karena dalam waktu 5 menit setelah mengonsumsi air, akan terjadi penurunan stres dan perilaku bisa lebih terprediksi. Dan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan kondisi tubuh dan tentunya otak yang segar kembali. Selain air putih, minuman yang baik untuk otak yaitu teh hijau dan minuman jus asli buah segar.

Selain, glukosa, oksigen dan air, nutrisi lainnya adalah vitamin. Vitamin juga sangat penting bagi perkembangan otak, pemeliharaan sel-sel saraf dan metabolisme otak. Memori, kemampuan visiospasial, atensi, serta ketrampilan-ketrampilan organisasional secara langsung dipengaruhi oleh vitamin-vitamin penting seperti A, C, E dan sebagian besar vitamin B, asam folat, lecitin, magnesium, sodium, potasium, seng, besi, boron dan selenium (LaRue et al., 1997; Ramakrisna, 1999, dalam Eric Jensen, 2008). Para peneliti dalam program satu studi (Benton dan Robert, 1988 dalam Eric Jensen, 2008), mengukur tingkat ketajaman visual, reaksi waktu, dan inteligensia pada satu kelompok yang terdiri dari 90 anak usia 10-13 tahun, sebagian dari mereka diberikan suplemen vitamin dan sebagian lagi dijadikan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan yang signifikandalam semua nilai bila di bandingkan dengan kelompok kontrol. Selain dengan memberikan suplemen vitamin untuk otak, kandungan vitamin yang alami dapat diperoleh dari sayuran dan buah-buahan segar. Sayuran segar yang baik bagi otak misalnya sayuran hijau, brokoli, bawang putih, kacang polong, wortel dan kentang. Buah segar yang baik untuk otak, misalnya pisang, alpukat, blueberi, jeruk, strawberi dan tomat.

Kekurangan vitamin merupakan salah satu penghalang bagi pembelajaran tetap merupakan masalah yang membutuhkan perhatian serius dari para pendidik, khususnya bagi mereka yang selalu bekerja sama dengan siswa-siswa yang orang tuanya berpenghasilan rendah. Selain vitamin, nutrisi yang diperlukan dalam menyiapkan pebelajar adalah karbohidrat yang sesuia dan cukup. Karbohidrat ini di peroleh dari makanan pokok seperti bahan makanan dari padi-padian, buncis, biji bunga matahari dan kacang-kacangan, karbohidrat yang demikin sangat baik bagi otak. Usahakan siswa agar tidak melupakan sarapan mereka, karena dalam awal kegiatan harus di tunjang dengan kesiapan energi yang cukup yang berasal dari karbohidrat. Jangan terlalu berlebih dan jangan kurang, karena jika lebih atau kurang akan mengganggu daya konsentrasi siswa. Selain karbohidrat juga siswa dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung protein cukup. Menurut Dr. Wurtman (Eric Jensen, 2008) mengatakan “Mengonsumsi protein, baik hanya protein saja ataupun dengan karbohidrat dapat meningkatkan kesiagaan reaksi kimiawi dari dopamine dan neropinefrin jika suplainya ke otak anda rendah.” Protein dapat di peroleh dalam makanan telur, daging asap, keju, tuna, daging sapi, kedelai, salmon, sarden, ikan teri, makarel, kerang, kalkun hitam dan yogurt.

Menyiapkan pebelajar yang lain selain nutrisi adalah dengan cara memberikan pra-pemaparan (pengantar) sebelum suatu materi pelajaran akan dimulai, seperti stimulus pengantar atau beberapa pertanyaan yang ada sangkutnya dengan materi yang akan disampaikan. Hal ini diyakini dapat membuat pelaksanaan pembelajaran selanjutnya berjalan lebih cepat. Selain dengan pra-pemaparan dapat menggunakan mind-mapping (peta konsep), yang merupakan sebuah metode sempurna untuk pra-pemaparan pembelajar terhadap suatu topik. Jadi, sebelum menerangkan materi yang akan disampaikan, buatlah sebuah peta konsep (mind-mapping) materinya. Hal ini dapat mendorong pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi pebelajar.

Cara berikutnya, guru dapat selalu menghubungkan setiap materi baru yang akan di sampaikan dengan ilmu pengetahuan yang sebelumnya telah dipelajari oleh siswa. Jadi, dalam diri siswa sudah timbul semacam koneksi dengan materi baru yang akan di sampaikan guru. Sehingga, dengan demikian akan membantu meningkatkan pemahaman dan pemaknaan terhadap materi baru. Selain hal tersebut, bisa juga menggunakan relaksasi sebelum di mulainya pembelajaran. Karena hal ini merupakan cara yang terbaik yang dapat dilakukan untuk meningkatakn kondidi relaks untuk pembelajaran yang optimal, seperti peregangan lambat, tawa dan humor, musik, game, dan aktivasi diskusi dan percakapan tak terstruktur, ritual yang menurunkan stres dan visualisasi.

Hfuh . . ternyata lebih rumit menyiapkan pebelajarnya dari pada menyiapakan materi yang akan diajarkan. Mudah-mudahan saja sekelumit tips diatas memang dapat digunakan untuk mempersiapkan peserta didik sebelum menerima materi yang akan di sampaikan agar lebih siap dan mantap!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun