Pertandingan antara kedua klub ini selalu menjadi sorotan dan mampu mengumpulkan ribuan penonton yang mendukung tim mereka masing-masing. Â
Atmosfer di stadion ketika Persib dan Arema bertemu selalu penuh gairah, terkadang berujung pada kerusuhan. Â
Meskipun demikian, rivalitas ini juga mencerminkan kecintaan dan semangat sepak bola yang tinggi di kalangan pendukung kedua klub.
Selain rivalitasnya, Persib dan Arema juga memiliki sejumlah pemain berbakat dan legenda yang telah menghiasi sejarah klub-klub tersebut. Â
Di Persib, nama-nama seperti Atep, Firman Utina, dan Kim Jeffrey Kurniawan menjadi ikon bagi para pendukung. Sementara itu, di Arema, pemain-pemain seperti Bambang Pamungkas, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Ahmad Bustomi dianggap sebagai legenda klub.
Kedua klub ini juga memiliki basis pendukung yang sangat kuat. Bobotoh, sebutan untuk pendukung Persib, dikenal sebagai salah satu kelompok suporter paling fanatik di Indonesia. Â
Mereka selalu memenuhi stadion dan memberikan dukungan vokal yang luar biasa bagi tim kesayangan mereka. Â
Di pihak Arema, Aremania juga tidak kalah fanatik dalam mendukung timnya, dengan lagu-lagu dan koreografi yang mengagumkan di setiap pertandingan.
Namun, di balik prestasi dan rivalitasnya, Persib dan Arema juga pernah menghadapi masa-masa sulit. Â
Persib pernah mengalami degradasi ke Divisi Utama pada tahun 2006, tetapi dengan cepat kembali ke Liga Indonesia. Â
Arema juga mengalami perubahan situasi yang sulit ketika klub tersebut mengalami pemisahan dengan Arema Cronus pada tahun 2015. Â