Mohon tunggu...
Uncak Kapuas
Uncak Kapuas Mohon Tunggu... -

Belajar dari masa lalu untuk kerja hari ini dalam menggapai mimpi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Murka Alam, Siapa yang Bertanggung Jawab???

8 Oktober 2010   01:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:37 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sejak 22 Agustus hingga saat sudah tiga kali banjir besar melanda Kapuas Hulu. (Baca: juga http://green.kompasiana.com/group/iklim/2010/08/23/serba-serbi-banjir-di-kapuas-hulu/) Biasanya banjir yang terjadi setahun sekali. Apakah ini pertanda ALam mulai Murka ?? Sejak tadi malam (7-10-2010) luapan sungai Kapuas dan Sibau menggenangi ibukota Kabupaten Kapuas Hulu dan sekitarnya. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 1 s/d 2,5 m. Hal ini melumpuhkan aktivitas sehari-hari warga. Kantor-kantor libur dengan sendirinya, sementara para pedagang sibuk mengamankan barang dagangan mereka. Kondisi ini di perparah dengan hujan yang tak henti-hentinya dari tadi malam hingga saat berita ini diturunkan (08-10-2010) Seorang teman mengomentari status saya di facebook: Kalau Tuhan Marah, Ia bisa mengampuni kita 100% Kalau Manusia Marah, ia hanya bisa mengampuni kita 50% Kalau Alam Marah, Tiada Ampun Bagimu. Kalimat terakhir membuat saya berfikir bahwa memang benar saat ini ALam sedang Marah. Marah karna diperlakukan semena-mena oleh manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab. Namun pertanyaannya: Siapakah yang menanggung kemarahan ALam ??? Kenapa bukan "mereka" yang bertindak semena-mena terhadap alam ??? Kenapa Bukan "Mereka" yang melakukan Illegal Loging ?? Kenapa bukan "Mereka" yang memberikan Ijin HPH, padahal masyarakat sudah menolak ??? Kenapa harus Kami yang menanggung Murka ?? Kami yang mati-matian berdemonstrasi menolak keberadaan HPH dan menolak Ilegal Loging... kenapa harus kami yang menanggung akibatnya ??? Kenapa ALAM ini Tidak adil ??? Kenapa ??? Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita, untuk mempertahankan kelestarian ALAM kita, kelestarian HUTAN kita.... karena jika ALAM MURKA, maka Tiada Ampun Bagimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun