SIMKuda vs SIM C Tulisan ini merupakan kilas balik pengalaman penulis saat mengikuti Rapat Pembahasan APBD tahun 2002 antara Eksekutif dan Legislatif. Pembahasan dilakukan secara maraton, per item mata anggaran dan kegiatan. Legislatif berperan seperti seorang guru yang sedang memeriksa pekerjaan anak didiknya. [caption id="attachment_242252" align="aligncenter" width="499" caption="Illustrasi - - Mbah Google"][/caption] Dalam pembahasan tersebut ada beberapa kejadian menarik yang sangat di luar dugaan dan yang paling berkesan dan hingga saat ini masih menjadi anekdot di lingkungan pemerintah Kabupaten *** adalah pada saat seorang Anggota Dewan Yang Terhormat dengan gelar DR Hrc *** melontarkan pertanyaan: "Kenapa biaya pembuatan SIM "Kuda" lebih mahal daripada SIM C" .... berapa banyak Kuda yang akan di beli pemerintah kabupaten ??? Pertanyaan tersebut sontak membuat kami tertawa, terbahak-bahak. [caption id="attachment_242257" align="aligncenter" width="132" caption="Illustrasi - - Mbah Google"][/caption] Kemudian di jelaskan bahwa SIMKUDA adalam Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah, bukan SIM untuk mengendarai kuda . Beginilah klo Anggota DPRD yang terhormat hanya luluas SD, Ikut Ujian Persamaan SLTP dan SLTA trus mbayar buat dapet gelar DR HrC. Bodoh sudah lewat, pinternya nggak nyampe-nyampe... wkwkwk :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H