Mohon tunggu...
Unang Muchtar
Unang Muchtar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lahir 2 Nov. di Bogor Sejak 1974 bekerja di Lembaga keuangan Bank dan non Bank. Hobby, olah raga, membaca dan menulis. Silakan kritik tulisan saya, karena prinsip saya, orang yang menghindari kritik adalah orang yang tak berbuat apa-apa, tak berinisiatif apa-apa, dan akan menjadi orang yang bukan apa-apa. Saya ingin menjadi teman bagi semua orang, bukan mencari teman. Olah raga membentuk jiwa sportifitas dalam setiap langkah dan gerak saya. 3 anak saya, bagai anak-anak panah yang harus saya lesatkan dan harus jatuh disasaran yang tepat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pepih Nugraha Harus Turun Tangan

10 Desember 2011   22:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:33 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Entah banyak yang tahu atau tidak, entah ini mau dianggap masalah besar atau kecil, rasanya Kang Pepih harus turun tangan menyelesaikan masalah ini.   Ada apa gerangan ?  ada perseteruan antara seorang Kompasianer lama dengan admin Kompasiana.    Perseteruan ini bahkan cenderung saling serang ke arah pribadi.   Kalau perseteruan antar sesama Kompasianers sering terjadi karena masalah tulisan, maka perseteruan kali  ini sungguh memprihatinkan karena menyangkut sang penguasa (admin) dengan penulisnya.   Apa penyebabnya ? Saya yakin Kang Pepih sudah tahu.

Perseteruan ini bahkan sudah terlalu jauh menurut saya.   Mereka sudah saling serang melalui SMS. Perseteruan ini sungguh sangat mengganggu, karena apa ? karena ada kalimat dari Sang Penguasa seperti ini :"........Asal anda tahu saya tidak pernah peduli dengan postingan anda atau teman_teman anda yang ikut menyerang saya".  Nah luh... bagaimana mungkin kalimat ini keluar dari seorang admin.   Bisa jadi saya adalah korban pertama dari tak kepedulian admin, karena kemarin tulisan saya hanya muncul sesaat di Rubrik tulisan terbaru, setelah ini tak muncul lagi di rubrik lainnya, alias menghilang ?   Padahal tulisan saya bersifat umum dan bisa menjadi masukan yang baik bagi semua pihak.    Apakah tulisan saya dianggap menyerang admin, akh hanya Tuhan yang tahu.  Sungguh saya tak berharap demikian dan kejadian kemarin hanya semata-mata kesalahan teknis.   Kalau sudah emosi maka yang namanya masukan bisa jadi dianggap serangan,  sabar dong...........

Mau tidak mau, suka tidak suka, Saya pikir Kang Pepih harus turun tangan mendinginkan masalah ini.   Kita Kompasianers semua berteman, justru kita mencintai Kompasiana maka kita memberi masukan atau kritik.   Kalau setiap kritik dianggap serangan, wow sungguh berbahaya.   Kompasianer bisa jadi malas memberi masukan dan bisa jadi malas menulis untuk Kompasiana.

Saya pikir, admin dan kompasioners adalah orang-orang dengan tingkat intelektualitas yang tinggi, jadi mestinya ribut-ribut murahan seperti ini tak perlu terjadi.

Ingat ! Kritik itu bagai obat, memang kadang sangat pahit rasanya, tetapi kita harus menelan obat itu kalau kita ingin sehat.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun