Kali pertama saya berkunjung ke kedai kopi ini saat malam hari, mungkin sekitar setahun lewat. Tak disangka kedai kopi yang jaraknya hanya kurang dari 2 KM dari rumah ini memiliki pesona yang unik di mata. Ya, saya baru tersadar jika selalu melewati kedai ini setiap pagi - petang, berangkat dan pulang bekerja.
Kemarin tepat kedua kali saya berkunjung, dan hari ini adalah yang ketiga. Saya hanya sempat membaca buku baru yang oleh penerbit kampus tempat saya bekerja. Sekalian menikmati kopi Kintamani di lantai dua kedai tersebut.
Ya, Owl House Coffee terletak di jalan Pos Pengumben no. 5 A Jakarta Barat. Saya bertemu dengan Mas Pras salah seorang pengelola kedai ini. Banyak hal menarik yang saya dapatkan saat mengobrol dengan Mas Pras, diantaranya kedai kopi Owl House Coffee yang terlahir dari sebuah koperasi bernama Koperasi Riset Purusha, yaitu sebuah Koperasi yang didirikan oleh para peneliti dari berbagai bidang, seperti Hubungan Internasional dan juga Politik.
Kembali pada Owl House Coffee yang menjadi fokus tulisan ini, jenis kopi lokal lebih banyak disajikan dari kedai kopi atau cafe yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Nama-nama kopinya pun belum familiar di telinga, mungkin juga ada beberapa jenis yang baru pertama kali saya baca di daftar menu. Kopi-kopi tersebut berasal dari Aceh, Sumatera, Jawa Barat, Bali, Flores, serta Papua. Diantara namanya yaitu Sunda Geulis, Ciwidey, Enrikang, Puntang Red Honey, Kintamani, Mandailing, Tolu Batak, dan lain-lain.
Bagi anda yang ingin berburu kopi di Owl House Coffee tidak perlu khawatir dengan santapan menu yang ada untuk menemani setiap teguk kopi pilihan. Aneka makanan berat seperti nasi, atau ringan seperti french fries, rolled fish, mie, roti, kue, dan lain-lain. Harga sangat terjangkau sekali! Untuk secangkir kopi dan kue pancong green tea saja, anda hanya membayar Rp.40.000,-. Murah, meriah, dan anda juga bebas berselancar di dunia maya dengan fasilitas free wifi!
Namanya juga kedai kopi milik para peneliti, hal inilah yang belum disadari oleh para pengusaha dalam bidang industri kreatif (baca: kedai kopi). Sebagaimana biasa yang saya cermati bahwa konsep kedai kopi dengan menyatukan unsur literasi masih jarang ditemukan di kota besar seperti Jakarta. Selain Owl House Coffee, ada pula Philo Coffee yang terletak di jalan Lebak Bulus 3 Cilandak Jakarta Selatan, menyertakan dunia literasi melekat dengan dunia kopi.
Beberapa kali saya perhatikan saat menonton drama atau film dari Korea Selatan, konsep kedai kopi yang demikian sudah mengilhami sejak lama, hal ini tidak dapat dipungkiri dari sisi kemajuan kualitas penduduknya juga industri-industri yang maju pesat, dimana Korea Selatan mampu menjadi bangsa yang mandiri dan juga disegani.