Mohon tunggu...
Nurhasanah Munir
Nurhasanah Munir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruna

I'm a dreamer and wisdom seeker// Ailurophile// write to contemplate

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Diskusi Buku di Pendopo Wali Kota Bandung

15 Agustus 2017   13:44 Diperbarui: 1 September 2017   07:40 9423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Bermodal dengan rasa nekat, akhirnya saya menumpang kereta api Argo Parahyangan yang berangkat pukul 07.45 pagi dari Gambir menuju Bandung yang dijadwalkan tiba pukul 11.10 WIB. Untuk dapat hadir ke acara diskusi yang sukses membuat hati dan pikiran saya penasaran ini, saya bertekad untuk dapat bersua dengan para narasumber. Pasalnya, diskusi buku Jati – Diri Perempuan dalam Islam karya Etin Anwar, Ph.D hanya memiliki kesempatan untuk roadshowdi dua kota di Indonesia, pekan lalu di Yogyakarta dan awal pekan ini di Bandung, sedangkan saya tinggal di Jakarta.

Sebuah tantangan untuk bisa hadir di acara diskusi yang diadakan pada hari Senin, 14 Agustus 2017, bertempat di Aula Pendopo Walikota Bandung. Sehari sebelum berangkat ke Bandung, saya baru mengantongi izin dari  atasan, syukurlah atasan saya mengizinkan. Jauh-jauh hari, saya sudah berpikir bahwa agenda sebagus ini memang seharusnya diadakan juga di Jakarta. Namun rupanya, sang penuli harus kembali ke Amerika Serikat pada tanggal 16 Agustus 2017 mendatang.

Yang menarik adalah diskusi buku ini tidak hanya bertempat di Aula Pendopo Kota Bandung, akan tetapi turut memberi sambutan yaitu istri Walikota Bandung Ibu Athalia yang biasa disapa dengan panggilan Cinta oleh kang Emil (Ridwan Kamil). Berikutnya ada KH. Husein Muhammad, beliau adalah seorang Pengasuh di Pondok Pesantren Dar Al-Tauhid, Cirebon dan juga Direktur di Fahmina Institut. Beliau juga pernah menjabat sebagai Anggota KOMNAS Perempuan, beliau sangat konsen di bidang yang satu ini. Beliau juga aktif menulis di jurnal dan mengisi kajian-kajian yang terkait dengan isu gender dan yang terkait dengannya.

Selanjutnya, tentu saja Ibu Etin Anwar sebagai penulis yang ternyata memiliki background seorang santri, karirnya dimulai saat menjadi Dosen di UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, kemudian melanjutkan pendidikannya ke New York, Amerika Serikat. Ibu Etin juga sangat produktif menulis tentang isu-isu perempuan, khususnya dalam kajian gender dan feminisme. Sebelum diskusi dimulai saya menyempatkan meminta tanda tanga Ibu Etin di buku yang diberikan oleh salah seorang sahabat, tak lupa saya juga berikan buku Feminis Islam Indonesia yang ditulis oleh beberapa feminis Muslim kepada KH. Husein Muhammad dan Ibu Etin.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Acara yang dijadwalkan pukul 13.00 WIB ternyata harus mundur karena satu dan lain sebab. Sekitar pukul 14.00 kurang 20 menit, Ibu Athalia tiba di Pendopo beserta asistennya, duduk di kursi yang telah disediakan dan beramah tamah dengan Kyai Husein dan juga Ibu Etin, entah apa yang mereka bicarakan, tapi yang terlihat adalah suasana hangat dan penuh keakraban.

Beberapa menit menunggu, MC mulai membuka acara, diawali dengan tilawah Al-Qur'an dan pembacaan shalawat oleh seluruh hadirin. Kemudian MC mengundang Ibu Athalia untuk memberi kata sambutan. Diantara poin yang disampaikan beliau baik yang terkait dengan buku dan gerakan perempuan di dunia Islam khususnya adalah, buku Jati -- Diri Perempuan dalam Islam merupakan buku yang sangat penting untuk dibaca oleh kaum perempuan sendiri. Buku yang ditulis sangat mendalam karena dibentuk dari perspektif filsafat Islam. Ditulis oleh seorang perempuan yang melalang buana di kajian gender juga, maka buku ini dapat menciptakan nilai-nilai kesahajaan tentang hakikat perempuan dari akarnya. Singkat kata, Ibu Athalia sangat berharap agar kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan lagi. Beliau juga mendukung kegiatan apapun yang dilaksanakan oleh ibu-ibu yang bergerak dalam organisasi kemasyarakatan dan sosial seperti Fatayat -- NU (Nahdatul Ulama), Persis, dan Aisiyah yang menjadi tamu undangan pada acara ini.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Selesai memberi kata sambutan, Ibu Athalia pamit undur diri, kemudian acara dilanjutkan dengan diskusi. Ibu Etin Anwar membuka diskusi dengan menceritakan kisahnya yang pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren. Motifnya meneliti kajian gender adalah karena dorongan yang kuat dalam dirinya untuk menawarkan kepada publik tentang suatu perspektif yang berbeda dalam memahami jati diri perempuan.

Beliau memiliki alasan mengapa mengambil perspektif filsafat Islam untuk mengkaji jati diri perempuan, hal ini disebabkan karena filsafat Islam merupakan sebuah metode yang inheren dan komprehensif untuk memahami hakikat, yaitu tentang jati diri. Ibu Etin melanjutkan bahwa dasar filsafat adalah bertanya, maksudnya adalah segala hal yang kita pertanyakan mengandung unsur filsafat. Pada kesimpulannya, filsafat merupakan cara bagaimana kita berpikir dengan lebih rigid.

Ibu Etin mengisi peran sebagaimana Fatimah Mernisi, Aminah Wadud, dan Rifat Hasan yang menginterpretasikan jati diri perempuan sesuai dengan pendekatan ekplorasi masing-masing. Filsafat Islam merupakan sebuah metode pendekatan yang belum pernah digunakan oleh sarjana manapun untuk menginterptasikan jati diri perempuan dalam Islam.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Baginya, buku yang telah diterbitkan dengan versi bahasa Inggris ini bukanlah sebuah akhir dari perenungan, karena ia pun masih mempertanyakan tentang jati diri perempuan di dalam benaknya. Dia bahkan berdalih agar ruang diskusi semakin terbuka bagi masyarakat yang tidak sependapat dengan ide-ide dalam tulisannya tersebut, maksudnya adalah masyarakat bisa menulis buku juga untuk menanggapi buku yang terdiri dari 5 bab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun