Contoh real self service adalah mencoba membiasakan membereskan peralatan makan dan meja makan diusahakan rapi saat berada ditempat makan umum, meskipun ada waitress yang bekerja.
Self service akan bisa ditanamkan pada anak-anak mulai usia prasekolah dengan cara meminta anak membereskan mainannya setelah selesai main.
Self service juga berlaku saat kita memakai fasilitas ibadah seperti mukena dan sajadah hendaknya merapikannya kembali setelah memakai.Â
Beberapa bisnis seperti perbankan sebut saja bank mandiri dan bank bca mereka telah menerapkan self service untuk layanan sertor tunai, dan penggantian kartu atm bagi nasabahnya.
Tahap Perkembangan Anak
Sebelum membahas tentang self service, mari kita pahami secara singkat tahap perkembangan anak menurut piaget:
1. Tahap Sensorimotor (18-24 bulan)
 Selama periode ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia dengan koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh).
Perkembangan utama selama tahap sensorimotor adalah pemahaman bahwa ada objek dan peristiwa terjadi di dunia secara alami dari tindakannya sendiri.
Misalnya, saat anak diberikan botol susu maka ia akan memegang dan mengenyot karena ia sudah paham bahwa botol tersebut berisi minuman susu yang membuat bayi kenyang dan enak.
2. Tahap Praoperasional(2-7 tahun)
Selama periode ini,nak berpikir pada tingkat simbolik tapi belum menggunakan operasi kognitif.
Artinya, anak tidak bisa menggunakan logika atau mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran.Â
3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)
Tahap ini, anak mulai berpikir logis dan terorganisir tapi pada objek fisik