7. Gagsan atau perbuatan yang membahayakan
Jika onset atau lamanya gejala tersebut lebih dari 2minggu sebaiknya anda konsultasi ke dokter spesialis kejiwaan untuk mendapatkan tatalaksana yang tepat.
Apakah depresi dapat timbul bersamaan dengan penyakit Infeksi?
Beberapa penelitian baik case report maupun analitik menyebutkan depresi timbul bersamaan dengan penyakit infeksi baik virus, bakteri maupun parasit. Â banyak sekali penelitian terkait infeksi covid-19 yang menyebabkan depresi yang dapat dibaca dalam jurnal berikut Menyelidiki mekanisme potensial depresi yang disebabkan oleh infeksi COVID-19 pada pasien dan sejumlah jurnal lain. adapun mekanisme depresi yang disebabkan oleh infeksi dikaitkain oleh badai sitokin. Pasien yang mengalami stress kronis akibat infeksi akan mengaktifkan HPA aksis sehingga corticotropin releasing hormon (CRH) pada hipotalamu dan adrenocorticotropic hormone (ACTH) yang merangsang korteks adrenal untuk memproduksi glukortikoid sehingga muncul sitokin proinflamasi sehingga timbul badai sitokin. Kondisi depresi akan menyebabkan hiperaktivitas HPA aksis sehingga menyebabkan kondisi infeksi semakin berat.
Apakah bisa deteksi depresi secara mandiri?
Perhimpunan dokter spesialis kesehatan jiwa Indonesia telah merancang instrumen skrining deteksi awal depresi yang dapat diakses secara mandiri dirumah melalui internet. Adapun link skrining deteksi awal depresi yaitu Swaperiksa Tanda depresi  , namun setelah melakukan skiring harap segera konsultasi ke dokter spesialis kedokteran jiwa.
Tips Mencegah Depresi
Beberapa tips yang penulis anjurankan jika anda mengalami kesedihan mendalam atau gejala-gejal seperti depresi, anda dapat melakukan beberapa hal berikut:
1. Kontrol pikiran anda untuk berpikir positif
2. Melakukan hal baru yang menyenangkan seperti olahraga, melakukan hobi dan tarvelling
3. Detoks media sosial yang menyebabkan anda berpikiran negatif.
4. Melakukan Swaperiksa Tanda depresi disitus PDSKJI
5. jika hasil swaperiksa depresi anda menunjukan gejala depresi segera konsultasi ke dokter spesialis kejiwaan dan jangan melakukan self diagnosa maupun self terapi