Mohon tunggu...
Tri Ratnawati dr
Tri Ratnawati dr Mohon Tunggu... Dokter - Dokter umum

Menulis, memasak

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bahaya Self Diagnosis Gangguan Jiwa

17 Juli 2023   21:20 Diperbarui: 17 Juli 2023   21:30 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan zaman yang di iringi teknologi, dimana banjir informasi dari internet memiliki dampak bagi manusia. Dampak positif dari banjir informasi adalah tersedianya kemudahan dalam mengakses informasi sehingga mengembangkan usaha, karir dan pendidikan.  

Internet saat ini yang dilengkapi banyak fasilitas browser dan sosial media banyak dikembangkan untuk meningkatkan income seseorang menjadi selebgram, tiktoker maupun youtuber. Dampak negatif dari kemudahan akses internet adalah merebaknya pornografi, bullying sosial media dan dampak mental.

Beberapa masyarakat yang tidak memfilter informasi dari internet banyak dijumpai keluhan kecemasan, panik, gangguan mood afektif dalam praktik sehari-hari saya sebagai dokter. 

Disamping itu, ada fenomena yang berbeda masyarakat  cenderung melakukan self diagnosa saat kontrol seperti merasa depresi dan cemas setelah membaca beberapa artikel dari internet. 

Diagnosa gangguan jiwa, akan dilakukan setelah tenaga profesional dalam hal ini psikiater melakukan anamnesa psikiatri, pemeriksaan fisik umum dan melakukan pemeriksaan status mental. 

Self diagnosa adalah asumsi yang menyatakan bahwa seseorang terkena suatu penyakit berdasarkan pengetahuannya sendiri. Diagnosa psikiatri ditegakan bukan berdasarkan asumsi semata.

kemkes.go.id
kemkes.go.id

Beberapa penyebab self diagnostik berdasarkan penelitian sebelumnya meliputi:

  • Biaya

           Alasan tidak memiliki biaya termasuk alasan utama seseorang melakukan self diagnosis

  • Akses

           Sulitnya / mudahnya mendapatkan akses pelayanan kesehatan baik dari segi lokasi maupun promosi kesehatan.

  • Waktu

            Tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan konsultasi ke psikiater maupun psikolog

  • Tenaga medis

           Jumlah tenaga medis yang kurang, sehingga sulit mendapatkan penanganan psikiater dan psikolog secara langsung

  • Glorifying Mental illness

            Menganggap gangguan mental sebagai sesuatu yang lebih baik dan diinginkan dari realitanya.

  • Infodemi

           Banyaknya informasi, berita di internet tidak memiliki bukti ilmiah yang benar

  • Ingin Tahu

            Rasa ingin tahu yang butuh cepat dipenuhi

  • Takut

            Kekhawatiran datang ke profesional kesehatan jiwa karena stigma, biaya.

Sel-diagnosis sangat membahayakan kesehatan mental seseorang karena akan menyebabkan beberapa hal berikut:

1. Under diagnosis

Self diagnosa akan menyebakan pengabaian terhadap penyakit yang sebenarnya berat sehingga berakibat fatal

2. Over diagnosis

Seseorang yang melakukan diagnosa akan menjadi takut dan panik karena merasa sudah terkena penyakit berat.

3. Misdiagnosis

Diagnosa yang salah akan berdampak kepada penanganan yang salah dan mencari tempat pertolongan yang tidak sesuai

4. Misterapi

Banyaknya informasi dari internet juga menyebabkan seseorang mencari sendiri terapi yang ia butuhkan.

Contoh salah persepsi beberapa gangguan jiwa seperti depresi (sedih karena hal yang buruk) karena melihat seorang artis yang mengalami depresi, OCD (serba teratur), Gangguan bipolar (mood swing).

Beberapa bahaya self diagnosis meliputi misdiagnosis, self stigma, gangguan lain seperti dispepsia, cephalgia, dan generalweakness dan mistreatment.  Adapun tips untuk menghindari efek negatif self diagnosis gangguan jiwa sebagai berikut:

  • Evaluasi setiap informasi yang didapat
  • Perluas wawasan meliputi komunitas dan seminar
  • Curhat kepada yang paham tentang isu kesehatan jiwa
  • Konsultasi ke profesional, lakukan pencegahan

Self diagnosis tidak dilakukan, jika memiliki gangguan jiwa atau diri kita memiliki yang berbeda hendaknya dikonsultasikan ke psikiater.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun