Bunda, salam takzim untukmu selalu
Ketegaran dan cantik bahasa cinta
Terlukis indah dalam baitbait puisi yang kau toreh
Laksana pecut, melecut semangatku
Menyusur jalan yang Bunda ukir
Wujudkan sederet karya
Larik pesan yang tersirat disetiap goresan penamu
Tertancap selalu di hatiku;
Mengalir dalam denyut nadiku;
Memompa jantung tuk berdetak penuh kearifan
Hidup di dunia bukanlah keabadian
Kepasrahan jiwa kita mutlak kepada Allah
Tuhan Maha Pemilik Makhluk dan Alam Semesta
Bunda, kami selalu rindu gemerincing syair loncengmu
Mengingatkan kami tuk tekuni langkah
Memegang tali literasi penuh suka cita
Penuh cinta, tanpa keluh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H