Mohon tunggu...
Iim Suarta
Iim Suarta Mohon Tunggu... -

travelling dan baca buku

Selanjutnya

Tutup

Politik

Buruk Rupa Cermin Dibelah

29 Januari 2010   17:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:11 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari menjelang aksi kinerja 100 hari pemerintahan SBY 28 Januari lalu,topik pembicaraan seputar itu terus memanas yang bukan lagi milik politikus dan media massa saja melainkan dari mereka tukang ojek depan rumah,abang beca langganan saya,materi diskusi tambahan sebelum briefing pagi di kantor hingga rumpian baru ibu-ibu tetangga yang mengelilingi tukang sayur yang terdengar hingga kamar anak saya,padahal lokasinya jauuuh dekat dapur (maklum type 36,seandainya ada tukang sayur yang di gebukin ibu-ibu di depan rumah pasti kedengeran deh...).

Kesepakatan seolah sudah terjadi dan terkoordinasi dengan baik diantara mereka,dari koran dan televisi sebelum saya berangkat bekerja,pembicaraan dengan teman-teman di perjalanan ke kantor bahkan dikantor itu sendiri hingga perjalanan pulang serta tayangan televisi lagi menjelang tidur kesimpulannya tak satupun orang atau kelompok yang memberikan nilai A untuk kinerja dan upaya pemerintah selama 100 hari ini baik dibidang ekonomi,politik,hukum dan lain-lain mereka dengan semangat dan antusias memutuskan bahwa PEMERINTAH TELAH GAGAL !!

Tanpa menyalahkan mereka di atas atau kelompok-kelompok tertentu yang berpeluh basah,berteriak,berorasi menyuarakan aspirasi mereka pada 28 Januari lalu atau sok jadi pahlawan bagi pemerintah yang sekarang sedang 'teraniaya',padahal peran kita (rakyat) sangat besar atas (kegagalan)pemerintahan sekarang ini dan mungkin(kesuksesan)pemerintahan di masa yang akan datang.

Bercemin dengan pengalaman yang pernah dialami 'saudara kita'Jepang,pasca pengeboman atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 disusul 9 Agustus 1945 di Nagasaki yang didahului 67 kota lainnya  pada 6 bulan sebelumnya,kondisi Jepang benar-benar hancur,porakporanda dan menewaskan hampir ratusan ribu orang yang sebagian besar adalah warga sipil.Namun atas upaya Pemerintah dan rakyat yang terkenal dengan kerja kerasnya itu kini Jepang menduduki urutan kedua sebagai raksasa ekonomi setelah Amerika Serikat.

Sebaliknya Apa yang sudah kita lakukan sebagai rakyat dalam 100,1000 atau satu juta hari kinerja pemerintahan sekarang atau yang lalu ? Pemerintah sampai hari ini masih sibuk mengurusi hal-hal yang kecil yang sampai hari ini pun kita masih TERUS MENERUS GAGAL untuk melakukannya dari mulai Dilarang buang sampah sembarangan,Dilarang merokok diarea publik,mentaati rambu-rambu,merusak fasilitas umum,tertib berlalu lintas,budaya antri,pelayanan publik,PKL,anak jalanan dan masalah sosial kecil lainnya bahkan UU Lalu Lintas NO 21 Tahun 2009 yang di berlakukan awal Januari tahun ini Lagi-lagi masih GAGAL KITA LAKUKAN yang notabene adalah orang atau kelompok yang memberikan akreditasi GAGAL  terhadap kinerja Pemerintah.Padahal rakyat Jepang,Singapura,Malaysia dan negara lain sudah Khatam masalah kecil ini puluhan tahun lalu sedangkan kondisi kita ibarat remaja usia 20 tahun penderita cacat mental yang masih terus belajar merangkak,berbicara yang seharusnya mampu dilakukan oleh anak usia 1 tahun.

Pemerintah-pemerintah negara lain secara terus menerus merencanakan dan merealisasikan proyek-proyek besar baik yang ada sisi urgensinya secara ekonomis maupun politis maupun proyek besar yang semata-mata cuma gengsi doang dan berharap menjadi ter-ter-ter..dimata negara lain termasuk Indonesia yang berharap pun masih menjadi mimpi basah !!

Pembagian kerja inilah yang patut kita contoh sehingga Pemerintah dengan kepala dingin mampu memikirkan hal-hal yang lebih besar dan merealisasikannya dan kita sebagai rakyat mampu mendukung kebijakan-kebijakan Pemerintah tanpa berargumentasi lebih panjang yang justru menambah panjang waktu tunggu kita menjadi bangsa yang maju dan bermartabat.Dan jika kegagalan itu masih menghantui kita itu adalah KEGAGALAN KITA SEBAGAI BANGSA !!!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun