Mohon tunggu...
Umul Mukmin
Umul Mukmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Keruntuhan Turki Utsmani dengan Menggunakan Teori Antropologi

7 Agustus 2024   17:18 Diperbarui: 7 Agustus 2024   17:18 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gerakan sejarah islam berputar sangat cepat  luas  dan sungguh sangat menakjubkan, ia meluas hingga dari cakrawala dunia, gerakn islam ini bukan dari istana ke istana melainkan dari pasar ke pasar, para wirausahawan pada zaman itu ia tidak hanya memasarka barang barang di inginkan oleh masyarakat tetapi ia juga menjadikan pasar itu sebagai ladang untuk berkomunikasi dan berdakwah dengan baik yaitu keislaman dan bertauhid. Menumbang ajaran politeisme dan di gantikan dengan ajaran tauhid islam yang allah ridhoi.

Kini dampak aturan jahiliaya pun roboh , tidak mampu bertahan.ditegakkan. di tegakkan yariat islam dengan metode yang berbeda beda yaitu metode berbangsa bangsa dan budaya yan berbeda beda. Awal  awal kehadiran islam  tidak di sambut dengan baik melainkan di hina dicemooh dan dikatain  agama yang bawa oleh nabi Muhammad adalah ajaran yang menyesatkan.

Pasar di perkirakan oleh masyarakat hanya sebagaitempat untuk memenuhi kebutuhan materi ternyata tidak. Pasar tidak hanya tempat untuk jual beli barang tapi kini terjadi pula untuk pertukaran bahasa, ekonomi, politik, ideologi, sosial, budaya, ketuhanan dan pertahanan bahkan konversi agamapun berlangsung di sebapkan oleh pengaruh pasar.

Rosulullah Shalallahu'alaihi wa sallam memperoleh wahyu dari allah melalui malaikat jibril, semula sebagai wirausahawan. Di siapkan sebelumnya dengan hiruk piruk pasar. Dari usia dini, nabi Muhammad mulai dariusia 8 tahun hingga dewasa usia 40 tahun. Selama 32 tahun, nabi Muhammad  berprofesi sebagai wirausahawan. Namun di saat  nabi Muhammad berusia 40 tahun beliau mendapatkan wahyu  untuk berdakwah.

Korelasi pasar pada zaman rosulullah dan zaman sekarang adalah , pada zaman Rosulullah dan sahabat pasar itu tidak hanya di jadikan sebagai tempat untuk jual beli tetapi pada masa rosulullah asar itu di jadikan sebagai ladang pertukaran bahasa dan sebagai ladang untuk berdakwah, sedangkan pasar pada zaman sekarang hanya di jadikan sebagai tempat untuk jual beli kebuuhan dan hanya saing menguntungkan sati sama lain hanya untuk dunia saja, meraka tidak memikirkan bagaiman kehidupannya di akhiratnya nanti. Orang orang zaman sekarang hanya meraih keuntungan dunia dan hanya untuk berfoya foya semata mata tidak memikirkan bagaimana dampak apa yang dia hadapi  tampa adanya kebaikan yang di niatkan karena  allah.

Perkembangan ekonomi globak pada tahun 1990an  yang menyiksakan perekonomian masyarakat dunia tidak lepas dengan tekaan atau tuntutan pasar. Masyarakat seolah oleh di minta untuk mempersiapkan dirinya agar dapat bersaing dengan masyarakat asing. Khususnya bagi Negara Negara dunia ke tiga atau Negara yang berkembang, para pemerintah terus mempersiapkan proses pertunbuhan serta percepatan ekonomi pembangun bangsa tertentu dengan menggunakan cara pandang  globalisasi ekonomi.

Sebuah cara pandang yang berprinsip  serahkan segala kegiatan ekonomi kepada pasar, seperti keinginan pada aliran kaum klasik atau aliran iberalisme ekonomi, cara pandang ini ia tidak menfandlkan allah dalam segala hal yang ia lakukan, baik di saat jual beli ataupun untuk ketuhanan.

Prinsip ekonomi "laissez faire-laissez passer, di perkenalkan oleh penggagasnya  yang bernama Adam Smith pada tahun 1729-1790. Dia berpendapat agar pemerintah sebagai pemegang kekuasaan atau kendali  politik Negara melakukan intervasi dan kerja sama  seminimal mungkin dalam memperoleh perekonomian. ( Deliarnov.2015) .

Hal ini demikian dalam urusan global  atau urusan umum, untuk para politisi ekonomi  tidak gampang untuk menerima dengan begitu saja promosi ide intelektual dari Adam Smith untuk dapat di gunakan dalam setiap negaranya.

Dalam buku Richel Robinso  yang berjudul Indonesia The Rise Of Capital. "(2009) di sebutkan bahwa revolusi capital pada era pasca --kolonia indoesia menjadi kekuatan yang mendominasi sosial dan ekonomi sejak awal tahun 1970an. Messki pada masa 1950 dan 1960 masih di mungkinkan adanya kelas kapitalis. Jadi pada tahun 50an ini sungguh sangat di mungkin kan aka nada kelas mengenai kapitalisme ini di kutip dari buku the rice of capital. Dari pernyataan di atas  bahwa capital di Indonesia sungguh sangat kuat dab mendomonasi dari prominent pada saat kepemimpinan presiden Suharto. Pada saat pemerintahan Suharto kelas capitalisme sungguh sangat di minati bahkan ia menjadi yang paling dominan di Indonesia.

Pengaruh dakwah terhadap pengikut dakwah nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wa sallan menjadikan pasar sebagai tempat utuk beliau berdakwah. Dari pasar lalu di bangun masjid agar masyarakat yang berjualan tetap bisa melaksanakan sholat, dari masjid di bina anak muda melalui lembaga agar dapat melanjtkan risalah dakwah yang telah Rosulullah Shalallahu'alaihi wa Sallam. Di Indonesia biasa di sebut sebagao pondok pesantren kemudian dari pondok pesantren itu anak anak muda di tuntut untuk menjadi komunitas islam yang melahirkan kekuasaan politik islam atau kesultanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun