Mohon tunggu...
Berita UMS
Berita UMS Mohon Tunggu... Penulis - Dikelola oleh Bidang Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

UMS Unggul Mencerahkan Semesta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketua IKA UMS Sebut Pentingnya Transformasi Pendidikan Vokasi di Indonesia

2 November 2024   09:08 Diperbarui: 2 November 2024   13:11 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Aditya Warman, MBA, Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)

SURAKARTA -- Dalam sebuah acara yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan pendidikan vokasi, Dr. Aditya Warman, MBA, Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang juga anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, berbagi pandangannya tentang arah baru pendidikan vokasi di Indonesia.

Acara tersebut merupakan agenda yang digelar oleh Luwes Group dengan menjalin kerjasama bersama Sekolah Menengah Kejuruan di Wilayah Jawa Tengah. Sebanyak 22 Sekolah dari berbagai keahlian antara lain Bisnis Ritel & Digital Marketing, Manajemen Perkantoran & Layanan Bisnis, Tata Busana, Perhotelan dan Kuliner mengikuti agenda tersebut.

Diskusi yang dilaksanakan Selasa, (29/10) ini berfokus pada prinsip utama yang diusung, yaitu "Make it People Before Make it Product." Hal ini menekankan bahwa pendidikan vokasi harus lebih dari sekadar menghasilkan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter dan etos kerja siswa untuk menghadapi tantangan zaman.

Aditya menggarisbawahi pentingnya menggeser fokus pendidikan dari sekadar patuh pada aturan menjadi patut dalam perilaku.

"Pendidikan vokasi harus membentuk generasi yang tidak hanya mengikuti peraturan, tetapi juga memiliki kesadaran moral yang tinggi," ujarnya.

Dia menekankan bahwa kedisiplinan harus menjadi bagian dari habit sehari-hari, bukan hanya sekadar kewajiban.

Dalam konteks pembelajaran, Ketua IKA UMS itu juga menyoroti nilai tacit knowledge atau pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sebagai pilar penting dalam pendidikan vokasi.

"Kurikulum perlu menciptakan ruang bagi siswa untuk berbagi pengalaman dan berinteraksi dengan mentor, sehingga mereka dapat mengembangkan keahlian praktis yang lebih mendalam," jelasnya Rabu, (30/10).

Selanjutnya, diskusi berlanjut pada pentingnya High Order Thinking Skills (HOTS). Menurut Aditya, pendidikan vokasi harus mendorong siswa untuk berpikir kritis dan analitis.

"Siswa perlu memahami bukan hanya apa yang mereka pelajari, tetapi juga alasan dan mekanisme di baliknya," ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun