Semoga seruan ini, lanjutnya, dapat didengar dunia sebagai bentuk sikap bangsa Indonesia yang melihat kekejaman dan penjajahan Israel kepada saudara di Palestina.
"Ini bicara tentang kemanusiaan, demokrasi dan berbicara sebagai sesama manusia yang membela saudara kita yang terdzolimi. Kita bergerak karena rasa empati dan solidaritas melihat berbagai bentuk ketidakadilan. Namun, tidak hanya butuh bantuan aksi, tetapi bantuan doa dan bantuan pendanaan juga," tambahnya.
Alumni Fakultas Hukum UMS, Ahmad Farid Umar Assegaf yang juga menjadi Aktivis 98 ini berorasi mengungkapkan rasa keprihatinan terhadap kekejaman Israel dan memberikan perhatian terhadap saudara di Palestina.
"Saya bangga sekali, apalagi ini seluruh sivitas UMS dan kampus PTMA seluruh Indonesia bergerak. Karena sudah sebagian dari orang Indonesia sudah tidak lagi ada kepedulian terhadap Palestina. Harapannya dengan aksi ini negara Palestina tidak merasa sendiri untuk melawan Israel dan memberikan semangat untuk mereka," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu pula, Pejuang Masjid UMS membagikan es teh gratis bagi aksi massa. Wakil Koordinator Umum, Usamah Abdul Ghani, mengungkapkan ketika ada informasi poster dari UMS akan mengadakan Aksi Damai Bela Palestina kemudian dari Pejuang Masjid berinisiatif untuk membagikan es teh.
"Harapan kami, khususnya mahasiswa UMS dan seluruh manusia lebih sadar kondisi dan keadaan Palestina sekarang atas penjajahan Israel. Selain itu, harapannya dunia internasional dapat mendengar seruan maupun tuntutan lewat aksi damai UMS," pungkasnya. (Fika/Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H