ums.ac.id, SOLO - Biro Perencanaan dan Pengembangan (BPP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Workshop Outcome-Based Education (OBE) guna menyongsong adanya Internasionalisasi UMS, bertempat di Ruang Seminar Lt. 7 Gedung Induk Siti Walidah UMS, pada Selasa, (23/4).
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Workshop OBE yang terselenggara dari tanggal 23 - 25 April 2024. Peserta yang diundang bervariasi, pada hari ini yang diundang merupakan top manajemen dari UMS yaitu Rektor, Wakil Rektor, Senat, Badan Pengurus Harian (BPH), Dekan, Kepala Biro dan Lembaga.
Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan, Munajat Tri Nugroho, S.T., M.T., Ph.D, menyampaikan bahwa tujuan dari workshop ini adalah untuk memberikan pemahaman yang utuh tentang apa yang disebut Outcome-Based Education kepada semua stakeholder di UMS.
"Baik itu pimpinan Prodi, Fakultas, Lembaga, maupun Universitas, bagaimana peran masing-masing dalam mengimplementasikan Outcome-Based Education," papar Munajat.
Outcome-Based Education, lanjut dia, menjadi sebuah keharusan terutama bagi program studi yang akan melakukan akreditasi internasional. Sehingga, ini menjadi sebuah pekerjaan bersama, tidak hanya di prodi namun juga unit-unit penunjang.
"Harapannya semua yang mengikuti dapat memahami apa itu Outcome-Based Education dengan lebih baik, dan kemudian mengetahui dengan jelas apa yang sebenarnya menjadi peran masing-masing," lanjut dia.
Workshop pada hari ini mengundang dua narasumber, Ketua Badan Tetap LAM Teknik PII dan juga sebagai pakar OBE, Prof., DR.-Ing., Misri Gozan, M.Tech., IPM. dan Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang, Prof., Dr., Edy Cahyono, M.Si. Kedua narasumber tersebut mendapat sambutan hangat dari Wakil Rektor I UMS, Prof., Dr., Harun Joko Prayitno, M.Hum.
"Izinkan saya mewakili Pak Rektor yang tidak bisa membersamai menyapa bapak ibu secara langsung dan secara khusus salam hormat Pak Rektor kepada Prof. Misri. Sugeng rawuh di UMS," sambut Harun.
Pakar OBE, Prof., DR.-Ing., Misri Gozan, M.Tech., IPM., membuka pemaparan materinya dengan menceritakan kenapa dia suka dengan akreditasi.
"Saya awalnya tidak suka dengan akreditasi karena ini merupakan pekerjaan tambahan. Dosen itu kan kerjanya mendidik, meneliti, dan pengabdian masyarakat," kata Misri.