ums.ac.id, SOLO - Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kota Surakarta dan Sukoharjo bekerja sama dengan Perpustakaan dan Pusat Layanan Digital Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan workshop "Strategi Pengelolaan Perpustakaan di Era Society 5.0". Kegiatan ini diselenggarakan di Ruang Seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS, Selasa (5/3).
Kaur Layanan Pengguna sekaligus Person In Contact (PIC) dari kegiatan ini, Ana Wahyuni, S.Sos., menerangkan bahwa workshop tersebut diawali dari permintaan beberapa pustakawan dan beberapa sekolah mengenai strategi pengelolaan perpustakaan di era society 5.0. Namun kemudian dari tema tersebut dikerucutkan membahas strategi pengelolaan perpustakaan di era society 5.0 berbasis akreditasi, dan peningkatan minat baca generasi Alfa.
"Di era sekarang, semua pengelolaan perpustakaan itu harus menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Baik itu dari segi pengelolaan koleksinya, kemudian layanannya, dan juga pengembangan-pengembangan inovasi lainnya," ujar Pustakawan UMS itu.
Di samping itu, saat ini di sekolah maupun perguruan tinggi tetap menekankan minat baca.
"Akhirnya dikembangkan suatu pengelolaannya dan juga minat baca generasi Z dan generasi Alfa, yang kecenderungannya sekarang tidak suka membaca buku. Nah kebetulan yang menjadi narasumber kita salah satunya, yang Minat Baca itu adalah Bunda Baca Solo," kata Ana.
Kehadiran Bunda Baca Solo, Zahra Noor Eriza, S.I.Kom., M.M., atau yang akrab disapa dengan Sara memberikan pemahaman kepada para pustakawan, pengelola perpustakaan di sekolah, pegiat literasi, mahasiswa, mengenai minat baca dari anak-anak di zaman sekarang. Selain itu, narasumber lain dihadirkan untuk memberikan pemahaman mengenai akreditasi, yaitu asesor Muhammad Ihsanudin, M.Hum.
Workshop tersebut juga menjadi upaya dari perpustakaan agar tetap dapat meningkatkan minat baca dan literasi dari siswa ataupun mahasiswa, juga sebagai persiapan untuk menuju akreditasi masing-masing perpustakaan.
"Diharapkan perpustakaan bisa mengadopsi berbagai macam teknologi informasi yang berkembang sekarang. Karena itu masuk dalam penilaian-penilaian akreditasi yang nanti harus disiapkan untuk bisa menuju ke akreditasi perpustakaan," tambah Ana.
Pustakawan UMS itu menyampaikan bahwa perpustakaan yang ideal adalah perpustakaan yang mengacu pada standar nasional perpustakaan yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional. Setiap tingkatan pendidikan, atau lembaga yang memiliki perpustakaan, memiliki standarnya masing-masing. (Maysali/Humas)