"Saya sendiri sebagai pengajar Sumber Daya Alam dan Lingkungan skeptis karena mengingat belum ada kajian tentang bagaimana efek atau limbah dari nuklir ini untuk bisa di recycle," ungkapnya.
Dia setuju jika nuklir digunakan dalam ranah pendidikan dan penelitian, akan tetapi jika nuklir didayagunakan untuk membangun negara industri yang kuat, maka perlu dikaji ulang.
Agus Prasetyono memberikan tanggapan berkaitan dengan pertanyaan tersebut, dan setuju jika energi nuklir masih menjadi PR dalam pengelolaannya. Dia mengatakan, negara-negara maju pasti memiliki nuklir.
"Jadi memang nuklir ini saya kira untuk menjadi negara maju itu kita sangat diperlukan karena memerlukan enegri yang besar, misalkan SMELTER," ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa energi terbarukan dari tenaga surya, angin, air, atau tenaga yang bersifat fluktuatif intermittent tidak dapat digunakan untuk industri, melainkan menggunakan energi yang base root dan stabil.
Selain itu dia juga menyampaikan ulang bahwa akademisi memiliki peranan penting dalam transisi energi yang dicita-citakan.
"Jadi dari sisi akademisi, dalam transisi energi ini sangat dibutuhkan dan berperan banyak," tuturnya.
Bonus demografi akan banyak dari tenaga muda millenial yang punya kepakaran tinggi juga. Seperti membuat peralatan dengan efisien untuk energi terbarukan, membuat kawasan industri bisa dengan energi bersih. Atau membuat hilirisasi dan industrialisasi dari nikel alam menjadi nikel bahan baku dan menjadi baterai.
"Maka saya sangat berharap perguruan tinggi ini berperan banyak dalam transisi ini ke depan. Karena memang sangat dibutuhkan," harapnya.
Ini juga menjadi salah satu mitigasi atas perubahan iklim, suhu yang naik harus diturunkan dengan energi terbarukan. Energi terbarukan itu sangat terkait dengan sumber daya manusia yang memiliki kompetisi tinggi, seperti pada perguruan tinggi, dan nantinya bisa menjadi penentu kebijakan. (Maysali/Humas).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H