ums.ac.id, SOLO - Menanggapi berbagai kondisi yang terjadi, baik dalam skala nasional maupun Internasional, Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta menyampaikan pesan dan harapan untuk kasus Rempang dan warga Palestina yang kian memanas.
Persembahan lagu Indonesia Pusaka dan penyampaian Puisi untuk Rempang dan Palestina menjadi salah satu rangkaian acara, dalam Sidang Senat Terbuka dengan Agenda Tunggal Upacara Harijadi ke-65 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Kegiatan ini bertempat di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.
Pembuat naskah Puisi, Guru Besar UMS, Prof., Ali Imron Al Ma'ruf., mengungkapkan pada HariJadi ke-65 UMS ini Guru Besar UMS terpanggil melihat situasi dan kondisi negeri ini.
"Nampaknya, Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Khususnya kasus yang terjadi di Rempang ini menjadi salah satu perhatian kita. Demi hanya bertopeng kepentingan investasi," paparnya, Selasa, (24/10).
Semestinya rakyat yang terdampak, lanjut dia, tidak hanya mendapat ganti rugi tetapi istilahnya adalah ganti untung. Kalau akan direlokasi, disiapkan dulu tempatnya. Jangan tiba-tiba langsung digusur, diminta untuk wilayahnya dikosongkan. Tentu ini menimbulkan perlawanan, dengan demo besar-besaran.
"Saya fikir ini harus segera dicari jalan keluarnya. Hanya karena 'investasi' yang ditengarai ada maksud bisnis dan lain sebagainya yang hanya menguntungkan segelintir orang saja. Sehingga hal ini harus dikawal bersama sama," kata Prof., Imron.
Dalam hal ini, akademisi harus punya kepedulian melihat hal semacam itu. Terutama untuk menyuarakan hak-hak orang yang tidak berdosa melawan penguasa. Mereka tahu-tahu digusur, padahal mereka sudah tinggal disana sejak zaman belanda.
"Saya kira ini hal yang membuat pimpinan meminta saya untuk membuat puisi terkait isu- isu yang sedang terjadi, agar lebih banyak orang yang tersadar bagaimana kondisi negeri ini," pungkasnya.