Mohon tunggu...
Berita UMS
Berita UMS Mohon Tunggu... Penulis - Dikelola oleh Bidang Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

UMS Unggul Mencerahkan Semesta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hari Jadi ke-65 UMS, Guru Besar UMS Sampaikan Keprihatinan Kasus Pulau Rempang

24 Oktober 2023   16:04 Diperbarui: 24 Oktober 2023   17:05 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ums.ac.id, SOLO - Menanggapi berbagai kondisi yang terjadi, baik dalam skala nasional maupun Internasional, Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta menyampaikan pesan dan harapan untuk kasus Rempang dan warga Palestina yang kian memanas.

Persembahan lagu Indonesia Pusaka dan penyampaian Puisi untuk Rempang dan Palestina menjadi salah satu rangkaian acara, dalam Sidang Senat Terbuka dengan Agenda Tunggal Upacara Harijadi ke-65 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Kegiatan ini bertempat di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.

Dok Humas UMS
Dok Humas UMS

Pembuat naskah Puisi, Guru Besar UMS, Prof., Ali Imron Al Ma'ruf., mengungkapkan pada HariJadi ke-65 UMS ini Guru Besar UMS terpanggil melihat situasi dan kondisi negeri ini.

"Nampaknya, Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Khususnya kasus yang terjadi di Rempang ini menjadi salah satu perhatian kita. Demi hanya bertopeng kepentingan investasi," paparnya, Selasa, (24/10).

Dok Humas UMS
Dok Humas UMS

Semestinya rakyat yang terdampak, lanjut dia, tidak hanya mendapat ganti rugi tetapi istilahnya adalah ganti untung. Kalau akan direlokasi, disiapkan dulu tempatnya. Jangan tiba-tiba langsung digusur, diminta untuk wilayahnya dikosongkan. Tentu ini menimbulkan perlawanan, dengan demo besar-besaran.

"Saya fikir ini harus segera dicari jalan keluarnya. Hanya karena 'investasi' yang ditengarai ada maksud bisnis dan lain sebagainya yang hanya menguntungkan segelintir orang saja. Sehingga hal ini harus dikawal bersama sama," kata Prof., Imron.

Dalam hal ini, akademisi harus punya kepedulian melihat hal semacam itu. Terutama untuk menyuarakan hak-hak orang yang tidak berdosa melawan penguasa. Mereka tahu-tahu digusur, padahal mereka sudah tinggal disana sejak zaman belanda.

"Saya kira ini hal yang membuat pimpinan meminta saya untuk membuat puisi terkait isu- isu yang sedang terjadi, agar lebih banyak orang yang tersadar bagaimana kondisi negeri ini," pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun