Mohon tunggu...
Berita UMS
Berita UMS Mohon Tunggu... Penulis - Dikelola oleh Bidang Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta

UMS Unggul Mencerahkan Semesta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ribuan Jamaah Padati Hari Bermuhammadiyah di Masjid Nurusy-syifa Laweyan

15 Oktober 2023   23:57 Diperbarui: 15 Oktober 2023   23:59 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ums.ac.id, SOLO - Ribuan Jamaah Hadir Pada Tablig Akbar Hari Bermuhammadiyah bersama KH. Tafsir, M.Ag., Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, sekaligus peresmian renovasi Masjid Nurusy-syifa' dan Kantor Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) serta Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Pajang Utara, Ahad (15/10) yang diselenggarakan di halaman Masjid Nurusy-syifa', Laweyan, Surakarta.

Tuan rumah peresmian sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si., menyampaikan pengajian dihadiri lebih dari 1000 jamaah dari kelompok usia muda hingga tua. Doorprize berupa 5 buah sepeda gunung dan 200 MieMu juga dibagikan dalam Pengajian Hari Bermuhammadiyah itu.

Dok Humas UMS
Dok Humas UMS

Sofyan Anif dalam sambutannya teringat ketika pertama kalinya Masjid Nurusy-syifa' dibangun, yaitu pada Juli 1996 silam.

"Ketika itu kita berhadapan dengan berbagai upaya untuk mempengaruhi sekitar Kampung Kagokan ini yang sebelumnya belum ada masjid," kata Sofyan Anif.

Dia juga menyampaikan rasa terima kasihnya baik kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Laweyan, Para Pimpinan UMS, dosen, tenaga pendidik, karena tidak henti-hentinya memberikan support kepada warga Kagokan, baik dalam bentuk semangat ataupun finansial, karena dalam pengembangan masjid membutuhkan dana hampir mencapai 2 miliar.

"Kami sekaligus juga mengucapkan terima kasih kepada para sivitas akademika UMS yang membantu saya," ungkap Anif.

Dalam tausyiahnya, Kyai Tafsir menyampaikan keunikan dari Kecamatan Laweyan.

"Laweyan itu bagian dari Sunnah Muhammadiyah. Jadi kalau kita baca sejarah, tahun 1921 Muhammadiyah boleh keluar Jogja, maka yang ke dua setelah Jogja adalah Solo," ungkap Tafsir.

Dan di antara Solo itu adalah Laweyan, lanjut Tafsir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun