Sehingga, Pendidikan Islam Multikultural harus bisa memberikan kenyamanan kepada siapapun, tidak memaksakan dan memberikan hak yang seharusnya di dapatkan. Konsep yang dibawa adalah pendidikan yang mengakomodasi, sehingga muncul penerimaan dan kenyamanan dalam berkehidupan.
"Pendidikan diharapkan mampu memberikan perspektif, bahwa mempelajari agama itu tidak hanya dari satu sudut pandang saja. Dalam Muhammadiyah, menetapkan melalui putusan tarjih itu melalui pengkajian, kemudian dipilih yang paling sesuai," pungkas Mu'ti.
Setelah penyampaian materi, acara tersebut dilanjutkan penandatanganan MoU kerjasama program Magister dan Doktor PAI UMS dengan program Magister dan Doktor di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Fika/Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H