ums.ac.id, SOLO - Sebagai Perguruan Tinggi Pelaksana (PTP) Wirausaha Merdeka (WMK) tahun 2023, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memberikan serangkaian materi sebagai bekal mahasiswa dalam mengembangkan bisnis. Pemaparan materi tersebut diadakan secara hybrid melalui zoom meeting dan langsung di Ruang Seminar Gedung Edutorium UMS, Senin (7/8).
Materi yang dipaparkan pada kegiatan itu adalah pengenalan potensi dan bakat bisnis. Materi mengenai potensi dan bakat tersebut disampaikan oleh Rizqi Zulfa Qatrunnada, M.Psi, seorang psikolog juga Kepala Biro Konsultasi dan Pemeriksaan Psikologis (BKPP) Fakultas Psikologi UMS. Dia menyampaikan bahwa tes minat dan bakat adalah hal penting karena dapat mengetahui kekuatan yang ada dalam diri seseorang.
"Penting banget sebetulnya untuk kita bisa dapet gambaran sebenarnya potensi atau bakat yang ada di dalam diri kita, yang bisa membantu mencapai apa yang kita cita-citakan," ujar Rizqi Zulfa Qatrunnada.
Sebelumnya, peserta WMK UMS juga mengikuti tes potensi yang telah diadakan oleh BKPP sebagai salah satu rangkaian kegiatannya. Melalui tes tersebut, peserta dapat mengetahui kemampuan intelektual dan kepribadian peserta.
Meskipun tes tersebut ditujukan kepada peserta wirausaha, bisa jadi hasilnya menunjukkan minat di bidang profesi lain, bukan kewirausahaan.
"Tetapi kalau mereka memang berminat di wirausaha misalnya, kita spesifikkan kamu mau wirausaha apa," ungkapnya.
Melalui tes tersebut, peserta juga akan mendapatkan peta, atau gambaran profil dari kekuatan dan kelamahannya (area pengembangan) yang nanti harus lebih dioptimalkan untuk mendukung wirausaha yang diinginkan.
"Karena seorang wirausaha kan harus punya setidaknya kecerdasan. Kecerdasan itu kan dalam artian kemampuan berpikir, membuat rencana, kemudian menyelesaikan masalah, kemudian berpikir kreatif. Itu kan perlu diukur," jelasnya.
Dalam materi yang disampaikan oleh dosen Psikologi UMS itu, peserta dapat menggali lebih dalam mengenai diri mereka secara mandiri. Peserta juga dianjurkan untuk dapat menentukan tujuan hidup atau timeline kehidupan. (Maysali/Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H