ums.ac.id, PABELAN-Ribuan jamaah salat Ied memenuhi halaman Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Jalan Adi Sucipto, Solo. Tempat itu menjadi lokasi pelaksanaan salat Idhul Fitri pada 1 Syawal 1444 H atau Jum'at (21/4) yang ditetapkan PP Muhammadiyah.
"Jumlah warga yang menjalankan ibadah salat Ied, Jumat sangat banyak. Ini diluar perkiraan kami," papar Nurgiyatna, salah seorang panitia.
Sementara, Rektor UMS Prof., Dr., Sofyan Anif selaku Khotib menyampaikan dalam khutbahnya menyinggung soal masih rendahnya karakter bangsa Indonesia saat ini.
"Masih banyak masyarakat kita yang memiliki komitmen karakter spiritual dan sosial yang masih rendah, termasuk masyarakat muslim yang belum menjalankan syariat secara baik dan benar, " ujar Sofyan Anif.
Rendahnya karakter bangsa ini juga ditunjukkan dengan kedisiplinan yang jarang ditemukan, kejujuran yang mahal harganya, pembunuhan, pelacuran, serta penggunaan obat-obatan terlarang yang semakin meningkat.
Menurutnya puasa Ramadhan yang dilakukan setiap tahunnya memiliki tujuan membentuk karakter diri dan karakter bangsa sebagai perwujudan orang-orang yang bertaqwa.
Dia juga menyampaikan mimpi besar bangsa Indonesia pada tahun 2045 menjadi salah satu dari 8 negara terkuat di dunia, dalam hal ekonomi tidak akan terwujud jika masih memiliki permasalahan karakter.
Perwujudan karakter yang baik dalam berbangsa ini dapat berupa kemampuan SDM yang handal, tegaknya hukum, berlakunya demokrasi yang baik, tidak lagi terdapat kasus korupsi, meningkatnya kesadaran hukum, tegaknya kejujuran, kedisiplinan, kemandirian, dan gotong royongan.
Ia juga menyampaikan dengan spirit Ramadhan akan dapat mewujudkan semua persyaratan kompetensi dan karakter yang akan membawa pada Indonesia emas 2045.
Sementara, dalam wawancara terpisah Sofyan Anif dalam menanggapi perbedaan waktu Shalat Idul Fitri mengatakan bahwa perbedaan itu merupakan keindahan yang tidak perlu dipermasalahkan karena islam merupakan agama yang sangat toleran dan menghargai perbedaan.