Mohon tunggu...
Berita UMS
Berita UMS Mohon Tunggu... Penulis - Dikelola oleh Bidang Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

UMS Unggul Mencerahkan Semesta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pascasarjana UMS Adakan Seminar, Strategi Menembus Jurnal Internasional

14 April 2023   14:25 Diperbarui: 14 April 2023   14:36 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ums.ac.id, SURAKARTA - Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan Seminar Interdisciplinary Sharing, Kamis (13/4) di Ruang Seminar Pascasarjana UMS dan disiarkan secara langsung di saluran Youtube TvUMS.

Pada seminar ini, Sekolah Pascasarjana UMS menghadirkan Dr., Ubaidillah, S.T., M.Sc., Ph.D., dan Direktur Penerbitan CV Andi Offset Yogyakarta Joko Irawan Mumpuni, yang menurut Direktur Sekolah Pascasarjana UMS M. Farid Wajdi, SE, MM., Ph.D, mereka berdua adalah narasumber yang kompeten di bidang publikasi.

"Kepada Dr., Ubaidillah dan Joko Irawan Mumpuni, ke duanya kompeten dalam tulis menulis. Yang satu, Doktor Ubaidillah ini kompeten dalam menulis di jurnal yang menjadi tantangan kita semua," ungkap Farid Wajdi.

Farid berharap mahasiswa Sekolah Pascasarjana UMS dan para dosen yang hadir dapat mengoptimalkan pertemuan ini dan bertanya kepada para narasumber yang kompeten.

Seminar interdispliner yang merupakan kegiatan rutin dari Sekolah Pascasarjana UMS, kali ini membahas strategi menulis dan menembus publikasi ilmiah pada jurnal internasional, juga membahas kiat sukses menulis dan menerbitkan buku.

Ubaidillah yang merupakan dosen di Universitas Sebelas Maret (UNS), telah mempublikasikan karya tulisnya sebanyak 223 dengan H Index Scopus 26. Dalam seminar tersebut, Ubaidillah membagikan enam hal yang harus dilakukan sebelum menulis paper. 

Enam hal tersebut adalah alasan penulis ingin menerbitkan dan apakah tulisan tersebut dapat diterbitkan, tentukan jenis naskah yang ditulis, tentukan target jurnal, memerhatikan persayaratan jurnal, memerhatikan struktur paper, dan pahami etika publikasi agar terhindar dari pelanggaran. 

Dia juga menerangkan bahwa tujuan dari karya ilmiah adalah untuk mengkomunikasikan temuan penelitian.

"Tujuannya untuk apa? Ini kata kuncinya. Mengkomunikasikan dan memberikan bukti. Mengkomunikasikan dari apa yang kita temukan dan memberikan bukti. Maka jangan sekali-sekali membuat analisis di artikel itu hanya prasangka belaka," tegas Ubaidillah.

Sedangkan, Joko Irawan Mumpuni dari penerbitan Andi Offset menyarankan agar para akademisi menulis buku yang tidak terdampak pandemi Covid-19. Disebutkan terdapat 100 bidang baru yang muncul setelah pandemi, dan diperlukan pendidikan untuk mengembangkan hal tersebut.

"Maka nulislah buku-buku yang tidak tergeser karena pandemi," sarannya. (Maysali/Humas)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun