ums.ac.id, PABELAN -- Tim Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengajak masyarakat Desa Jeruk sawit, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar untuk memanfaatkan sampah organik menjadi handsanitizer melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) 2022 beberapa waktu lalu.
Ketua Tim Program KKNT, Anggas Tri Prasetya menyampaikan kegiatan ini mengambil tema : "Pembuatan Handsanitizer dari Eco-Enzyme", dengan penjelasan materi pada awal sosisalisasi, kemudian diberi tutorial cara pembuatannya hingga ibu-ibu PKK diminta untuk langsung mempraktikkan.
"Program pengabdian ini di latar belakangi karena terdapat Kelompok Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga ( Asman Toga) di Desa Jeruk Sawit yang masih belum perlu dikembangkan dalam inovasi. Melihat permasalahan itu kami menawarkan inovasi dan solusi pembuatan Eco-Enzyme guna menyelesaikan masalah tersebut," ungkap Anggas, Kamis (29/12).
Selain itu, tambahnya, latar belakang lain adalah belum adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya memanfaatkan sisa atau sayur dan buah yang tidak terpakai menjadi lebih bermanfaat untuk kegiatan sehari-hari. Kegiatan ini melibatkan sekitar 50 peserta yang terdiri atas ibu-ibu anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Jeruk Sawit.
"Program ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang lebih luas misalnya ibu-ibu PKK yang nantinya kami harapkan dapat meneruskan pada keluarga dan orang sekitarnya. Dengan sosialisasi ini, tujuan kami agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya mengelola sisa buah dan sayuran yang tidak terpakai agar lebih bermanfaat. Di samping itu menjadikan ramah lingkungan serta bertujuan untuk menjaga Kesehatan dengan menggunakan handsanitizer alami, sebelum dan sesudah berkegiatan," tambahnya.
Menurutnya, Eco- Enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, dan gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Sehingga, Eco Enzyme bisa menjadi cairan multiguna dan aplikasinya meliputi rumah tangga, pertanian dan juga peternakan.
"Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi Bio-Kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna, berbahan limbah buah atau sayuran. Enzim dari sampah ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat bermanfaat. Cairan ini bisa menjadi pembersih rumah, maupun sebagai pupuk alami dan pestisidia yang efektif," paparnya.
Kegiatan ini juga didukung anggota tim lainnya, yakni Berlian Achya, Auliya Shofie Maulidya, Dimas Luhur Aji Prabowo, Cicilia Winda Prastia Ningtias, Carolina Dea Wahyu Prasasti, Ayuningsih Tri Utami, Anny Fitria Devi, Dian May Fadhila, dan Adhiyatiin Fithar yang berasal dari berbagai jurusan diantaranya PGSD, Biologi, Pendidikan Geografi, Pendidikan Akuntansi, Hukum Ekonomi Syariah dan Arsitektur. (Fika/Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H