ums.ac.id, SURAKARTA - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menerima kunjungan dari Skymind Malaysia dan Digital Network Aestetik (DNA) Production untuk membahas kerja sama di bidang kesehatan dan industri kreatif.
Rombongan tamu tersebut diterima di Gedung Induk Siti Walidah pada Senin (12/12). Wakil Rektor III UMS Ihwan Susila, S.E., M.Si., Ph.D., dan Wakil Rektor IV UMS Prof., Dr., dr., EM Sutrisna, M.Kes., turut hadir dan menerima kunjungan itu.
Dalam kunjungannya, Datuk Yasmin Mahmood Ketua dari perusahaan Skymind Berhad, memperkenalkan teknologi deteksi kanker secara dini yaitu Anpac Cancer Differentiation Analysis (CDA).
Menurut Yasmin CDA akan membantu masyarakat dan akan meringankan biaya dalam melakukan pre-secreening penyakit kanker. Dia juga menyampaikan alasannya untuk tawaran bekerja sama dengan UMS.
"Kami ingin bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, supaya Muhammadiyah dapat berkolaborasi dari segi menggunakan fasilitas riset dan juga untuk menggunakan early cancer detection ini yang boleh dilakukan dengan biaya lebih terjangkau dan untuk mendeteksi 26 jenis kanker," jelas Datuk Yasmin.
Selain ajakan kerja sama di bidang kesehatan, UMS juga menerima tawaran di bidang industri kreatif dari DNA Production. DNA Production merupakan rumah produksi yang memperkenalkan Upin dan Ipin ke Indonesia.
Rina Novitasari CEO dari DNA Production mengatakan bahwa kita harus mengejar kemajuan teknologi seperti yang telah dilakukan oleh Naver dan Daum ketika membuat Webtoon. Dia juga meminta Muhammadiyah agar segera masuk ke dalam bidang kreatif ini.
DNA Production berkeinginan untuk membuat sebuah platform di mana dalam platform tersebut akan diisi dengan konten-konten yang bagus (mendidik). Dalam hal ini, DNA Production ingin bekerja sama dengan UMS.
"Platform ini harus diisi dengan konten-konten yang bagus. Nah inilah dalam kontennya nanti kita akan bekerja sama. Karena konten ini akan kita buka kepada seluruh orang Indonesia, mungkin juga dari luar negeri. Cuma hanya konten-konten yang bagus," jelas Rina.
Untuk menjaga prinsip tersebut, DNA Production harus menguasai platform sehingga konten-konten dapat terkendali.