Mohon tunggu...
Berita UMS
Berita UMS Mohon Tunggu... Penulis - Dikelola oleh Bidang Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

UMS Unggul Mencerahkan Semesta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UMS Terpilih sebagai Tuan Rumah Leadership Training PTMA

15 Oktober 2022   08:46 Diperbarui: 15 Oktober 2022   08:54 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ums.ac.id, PABELAN - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Leadership Training bagi Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) yang diinisiasi oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (DIKTILITBANG) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Kunjungan tersebut berlangsung di Gedung Induk Siti Walidah (14/10/2022) dengan jumlah peserta sebanyak 15 orang. Leadership Training ditujukan untuk mendalami beberapa aspek.

Dalam kunjungan ini, Rektor UMS Prof., Dr., Sofyan Anif M.Si., merefleksi pada program dan kecakapannya dalam mengelola sebuah lembaga.

Pengembangan kelembagaan tidak lepas dari faktor-faktor atau komponen lain.

"Ketika kita bicara sebuah sistem, tugas pimpinan itu yang paling utama adalah memastikan sisi komponen dalam sistem itu semuanya bisa berjalan. Dan tidak ada satu komponen yang mengatakan menjadi komponen paling penting," ungkap Rektor UMS.

Lebih lanjut lagi, Sofyan Anif menuturkan berkaitan dengan kepemimpinan dalam kelembagaan.

"Membangun kelembagaan itu tidak bisa lepas dari leadership seorang pimpinan. Sebagus apapun perencanaan yang sudah kita susun, tapi dijalankan oleh seorang pemimpin yang tidak punya pengalaman sebagai leadership yang baik tentu tidak bisa maksimal," ungkapnya.

Dia juga mengingat-ingat persoalan yang pernah dialami oleh UMS kala itu, yang salah satunya adalah jumlah doktornya kurang banyak dan UMS dikatakan abu-abu. Karena itulah, program memperbanyak Doktor, menjadi prioritas dan hasilnya bisa dilihat sekarang. (Maysali/Humas)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun