Hingga suatu ketika muncul harapan dan pemikiran baru para pendiri agar Sekolah Tinggi Muhammadiyah Sidoarjo ini bisa terus berkembang dan upgrade menjadi Universitas. Sehingga 5 Sekolah Tinggi itu digabung menjadi satu dan berdirilah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang saat ini sering disebut Umsida pada tahun 2000.
"Sejak itu Umsida terus mengalami pertumbuhan yang signifikan pada periode pertama dipimpin oleh Prof Dr Syafiq A Mughni MA yang saat ini menjadi Ketua PP Muhammadiyah dan menjadi Ketua BPH Umsida," Ungkapnya.
Selanjutnya tongkat kepemimpinan dilanjutkan oleh Prof Achmad Jainuri MA PhD selama dua periode yaitu 2006-2010 hingga 2010-2014. Selama kepemimpinannya Umsida sudah memiliki 3 kampus. Kampus 1 di Jalan Mojopahit, Kampus 2 di jalan gelam Candi dan Kampus 3 di pilang Wonoayu.
"Setelah masa kepemimpinannya berakhir, sebenarnya beliau masih diharapkan menjalani 3 periode. Namun saat itu beliau punya motivasi ingin mendorong angkatan muda dan menolak dengan tegas tidak mau dicalonkan kembali. Beliau mendorong saya dan singkat cerita rapat senat akademik memutuskan Hidayatullah melanjutkan periodenya," Ungkapnya.
Masa Kepemimpinan Dr Hidayatullah MSi
Paska terpilih menjadi Rektor, Dr Hidayatullah berusaha sebaik mungkin melanjutkan tugas dengan melakukan akselerasi percepatan perkembangan.
Tentu tantangan yang dihadapi berbeda dengan pemimpin-pemimpin sebelumnya. Jika sebelumnya para pemimpin fokus menambah program studi, Dr Hidayatullah memiliki fokus yang sedikit berbeda. Selain menambah prodi, Ia juga meningkatkan kualitas pendidikan pengajaran sekaligus pelayanan.
Rektor sekaligus Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur itu menyiapkan rencana strategis (renstra) pengembangan yang sudah dibuat mulai 2018-2038.
Baca juga:Â Ketua BPH Ungkap Varian Muhammadiyah Salafi
"Renstra pertama tahun 2018-2022, saat ini memasuki renstra kedua yaitu 2022-2026 mengamanatkan kepada kami untuk menambah Prodi dan yang kita buka ini Prodi prestisius yaitu Prodi kedokteran Gigi," Ujarnya.
Capaian Umsida