Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahas Soal Ekonomi, FBHIS Umsida Undang 2 Ahli dari Uzbekistan

8 Desember 2023   12:27 Diperbarui: 8 Desember 2023   13:10 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FBHIS Umsida) menyelenggarakan diskusi tentang ekonomi pada kegiatan Internasional Guest Lecture. Kegiatan ini bernama Innovative Strategies in the Intersection of Law, Hospitality an Digital Business: Lessons from Uzbekistan's Evolving Marketplace yang bertempat di Aula KH Mas Mansyur, Kamis (07/12/2023).

Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri internasional asal Uzbekistan yakni ekonom bernama Bobur Sobirov dari Tashkent State University Economics Samarkand Branch, Uzbekistan dan Esanov Azamat Esirgapovich, Director of Law/ an Advocacy "Ezgu Fikr".

Baca juga: 5 Mahasiswa Perbankan Syariah Umsida Ikuti Industrial Visit di Bank Muamalat Kuala Lumpur

Sebelum meberikan paparan materi, terdapat sesi penyerahan cinderamata oleh Dekan FBHIS, Poppy Febriana SSos MMed Kom kepada Esanov Azamat Esirgapovich. Lalu M Tanzil Multazam SH MKn selaku kepala perpustaan Umsida kedapa Bobur Sobirov.

Ekonomi Uzbekistan dan Indonesia

Lebih lanjut, pada saat penyampaian materi, Esanov Azamat Esirgapovich mendiskusikan tentang ekonomi antara negara Uzbekiztan dengan negara Indonesia. Keadaan ekonomi makro di Uzbekiztan dengan Indonesia sangat berbeda.

"Di negara Uzbekiztan, aturan ekonomi makro membuka lebar kepada investor asing terkait pengembangan bisnis. Terdapat dua jenis badan usaha yakni Perseroan Terbatas (PT) dan Commanditaire Vennootschap (CV)," ujar Azamat.

Baca juga: Guest Lecture Akuntansi Umsida: Peran Industri Kreatif Sebagai Pendapatan Daerah

Hal itu berbeda dengan negara Indonesia. Di Indonesia, badan usaha terbagi menjadi dua, yaitu badan usaha berbadan hukum seperti PT, Koperasi, dan Yayasan. Yang kedua ada badan usaha non badan hukum seperti UD, Firma, dan CV. Lalu, Mr. Azamat menjelaskan lima negara yang menjadi investor terbesar di Uzbekiztan. Mereka adalah China, Rusia, Kazakhstan, Turki, dan Korea Selatan.


Foto FBHIS Umsida
Foto FBHIS Umsida
"Kami sangat membuka lebar investor asing untuk bisa berinvestasi di negara kami. Bahkan, terdapat Ombudsman khusus yang menangani kegiatan perizinan tersebut," tambahnya.
Jika dibanding dengan negara Indonesia, sistem perizinan usaha meggunakan perizinan 1 pintu online single submission (OSS). Dan menariknya, di negara Uzbekiztan terdapat kebijakan kebebasan untuk memperkerjakan warga negara asing. Hal tersebut dapat dijadikan acuan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan catatan mempertimbangkan aspek positif dan negatif.

Dalam hal mendirikan bisnis digital, Ombudsman memberikan perlindungan hak kepada pengusaha. Diantaranya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun