Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ini 3 Strategi Komunikasi Mahasiswa Rantau NTT di Sidoarjo

6 November 2023   14:04 Diperbarui: 6 November 2023   14:12 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) juga menerima mahasiswa dari Indonesia bagian timur, salah satunya berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berkuliah di sini.

Dalam penelitian dosen Umsida, Ferry Adhi Dharma MIKom yang berkolaborasi dengan mahasiswanya bernama Sahrul Ali Sandi salah satu mahasiswa NTT yang berkuliah di Umsida, membuat suatu penelitian tentang Strategi Akomodasi Komunikasi Mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) di Sidoarjo.

Lihat juga: Proses Penerapan Problem Based Learning (PBL) dan Dampaknya Terhadap Pembelajaran

Penelitian ini dilatar belakangi karena sebaran perguruan tinggi yang belum merata. Hal ini membuat banyak mahasiswa NTT yang merantau untuk berkuliah di pulau Jawa karena kualitas pendidikan yang dianggap lebih baik. Dalam risetnya, tertulis sebanyak 1.222.313 jiwa mahasiswa asal NTT yang berkuliah di pulau Jawa. 

Rentan terjadi konflik mahasiswa NTT dan warga lokal

Dengan adanya mobilitas mahasiswa dari luar Jawa, dapat menimbulkan beberapa permasalahan terutama konflik terkait kegagalan adaptasi komunikasi mahasiswa. 

Hal ini merupakan salah satu dampak yang disebabkan adanya akulturasi dan asimilasi budaya yang terjadi. Tapi, permasalahan tersebut masih bisa diatasi oleh mahasiswa NTT yang berada di Kabupaten Sidoarjo. Mereka tidak pernah terlibat konflik dengan warga lokal atau sesama mahasiswa di Umsida, apalagi akibat dari kesalahan komunikasi.

 

Ilustrasi Pexels
Ilustrasi Pexels

Bagaimana cara mahasiswa rantau NTT agar konflik tidak terjadi?

Pada penelitian ini, dijelaskan beberapa cara keberhasilan mahasiswa NTT untuk mencegah konflik di Sidoarjo. Mereka memiliki komunitas yang dapat menyatukan seluruh mahasiswa NTT yang ada di Sidoarjo untuk mempermudah komunikasi. Mereka juga menjaga hubungan baik dengan masyarakat lokal dengan cara melakukan akomodasi komunikasi.

Teori akomodasi komunikasi dipilih peneliti untuk menganalisis kasus ini. Akomodasi artinya, bagaimana seseorang mampu menyesuaikan komunikasinya dengan orang lain. Sedangkan komunikasi dalam teori ini, adalah pilihan dalam menentukan perilaku seseorang dengan cara konvergensi, divergensi, dan akomodasi.

Teori tersebut bertujuan untuk menjelaskan proses seseorang yang berkomunikasi agar saling mempengaruhi ketika berinteraksi. Oleh karena itu, menjalin komunikasi dengan orang yang berasal dari berbagai suku, agama, ras, dan kebudayaan merupakan satu hal baru yang harus dipelajari. Karena jika terjadi hambatan komunikasi, bisa mempengaruhi efektivitas dalam berkomunikasi antar manusia sehingga sering menimbulkan konflik sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun