Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Umsida Andil di Ajang Rekor Muri Aksi Nasional Fisioterapi di 34 Provinsi

15 Oktober 2023   10:09 Diperbarui: 15 Oktober 2023   10:42 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka menyongsong peringatan Hari Kesehatan Nasional 2023, Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) menyelenggarakan Aksi Nasional Fisioterapis: Skrining Kesehatan Gerakan dan Fungsi di 34 Provinsi.

Terdapat 15 titik lokasi aksi nasional fisioterapis se Jawa Timur. Di Sidoarjo sendiri, kegiatan ini dilaksanakan di Bale Bumi Mojopahit RSUD Sidoarjo, Jl. Mojopahit No.667, Sidowayah, Celep, Sidoarjo sejak sekitar pukul 06.00 pagi pada Minggu (15/10/2023).

Baca juga: Pakar Umsida beri 6 Cara Mencegah Heat Stroke Akibat Suhu Panas

"Jadi pimpinan pusat IFI mempelopori skrining kesehatan gerak dan fungsi se Indonesia dengan melibatkan berbagai pihak seperti dosen, mahasiswa, dan fisiterapi di rumah sakit yang ada di Indonesia, semuanya terlibat," Ucap Widi Arti SFis Mkes, ketua program studi Fisioterapi Umsida.

Untuk pesertanya, lanjut Widi, IFI menggandeng komunitas yang ada di rumah sakit. Misalnya di RSUD Sidoarjo yang menggandeng komunitas Asma RSUD Sidoarjo sekitar 110 orang.

Kegiatan yang dilaksanakan pada skrining Aksi Nasional Fisioterapis ini seperti skrining lansia, skrining anak dan stunting, skrining stroke, skrining sendi, skrining postur, dan skrining sedentary life. Sebelum dilakukan pemeriksaan skrining, para peserta kegiatan ini melaksanakan senam bersama.

Dok Istimewa
Dok Istimewa

Baca juga: PP Muhammadiyan Keluarkan 7 Poin Pernyataan Perang Israel-Plaestina

"Skrining ini sebenarnya tidak hanya untuk lansia saja. Ada pula skrining untuk anak dan stunting, ini programnya dari pemerintah kan memang. Lalu ada skrining untuk mendeteksi dini pasien stroke. Misalkan tekanan darahnya terlalu tinggi, itu bisa nanti dikonsultasikan di sini. Jadi skrining itu kan untuk mengantisipasi hal-hal yang ke arah darurat," Lanjut dosen yang juga menjadi penanggung jawab provinsi Jawa Timur pada kegiatan Aksi Fisioterapi nasional ini.

Didaftarkan di rekor Muri kegiatan Fisioterapi

Selain skrining, dalam kegiatan ini juga disediakan pojok konsultasi yang berguna untuk siapapun yang ingin mengkonsultasikan tentang kesehatannya. Misalnya jika orang tersebut beresiko tinggi, bisa berkonsultasi di kegiatan ini sehingga bisa ditindaklanjuti.

Kegiatan ini lebih mengarah ke pengabdian masyarakat sehingga masyarakat yang berpartisipasi tidak dipungut biaya sama sekali.

Setelah dilakukan skrining kegiatan ini berlanjut pada laporan kegiatan yang dilakukan melalui Zoom meeting dan diikuti oleh seluruh ikatan fisioterapi Indonesia yang juga melaksanakan kegiatan serupa di berbagai daerah. terdapat berbagai tamu penting yang hadir dalam pelaporan tersebut karena selanjutnya, kegiatan ini akan didaftarkan di Rekor MURI sebagai kegiatan skrining fisioterapi serentak yang dilakukan se-Indonesia.

Ada beberapa tamu penting yang turut hadir dalam pelaporan ini, sepeti menteri kesehatan, gubernur, walikota, pihak IFI, dan pejabat lainnya. Diadakan dan didaftarkannya kegiatan ini bukan tanpa alasan. Melainkan untuk memberitahukan kepada masayrakat agar lebih  mengetahui tentang fisioterapi.

"Hal ini bertujuan untuk mengenalkan ke masyarakat umum. Karena menurut saya, tidak semua orang mengenal fisioterapi, jadi kita yang jemput bola. Selain menambah pengalaman, dari kegiatan ini saya bisa mengerahkan mahasiswa saya untuk belajar langsung di lapangan," Terang Widi.

Baca juga: Umsida Lakukan Serah Terima Gedung FKG

Dok Istimewa
Dok Istimewa

Semangat mahasiswa Fisioterapi

Widi mengerahkan mahasiswa D3 dan S1 Fisioterapi Umsida untuk berpartisipasi di kegiatan ini. Salah satu mahasiswanya yaitu Muhammad Arya Damar Saputra. Ia menyampaikan antusiasnya mengikuti kegiatan ini yang memang relevan dengan mata kuliahnya.

"Tadi saya mendampingi pelatihan fukuda test, yaitu jalan di tempat dengan kedua tangan diletakkan di depan sambil menutup mata, kemudian berhitung sampai 50," Ujarnya.

Kegiatan ini, lanjut Damar sapaan akrabnya, merupakan salah satu kesempatan baginya untuk melatih kemampuan langsung di lapangan. Karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang belum pernah diadakan sebelumnya. Damar bersama teman-temannya dari berbagai semester merasa senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan nasional ini.

Baca juga: Mahasiswa Umsida Juara 1 Kompetisi Nasional Rancang Bangun Capstone Design

Penulis: Romadhona S

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun