Wedding Organizer (WO) yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan netizen di media sosial. Sebab kebakaran bukit Teletubbies di kawasan Bromo, diduga karena ulah pengunjung yang hendak melakukan foto prewedding di area tersebut.
Konsep yang diusung pengunjung itu kebetulan menggunakan flare di area yang rentan mengalami kebakaran. Tak ayal, kejadian tersebut menghanguskan vegetasi seluas 50 hektar. Setelah melakukan penyelidikan, pihak kepolisian menetapkan manajer WO sebagai tersangka atas kasus kebakaran ini.
Lantas, bagaimana tanggung jawab sebuah wedding organizer (WO) dalam kasus kebakaran di bukit Teletubbies? Dosen Manajemen Event Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yaitu Nur Maghfirah Aesthetika, M.Med.Kom turut memberikan tanggapan atas hal ini.
Lihat juga:Â Ahli Lingkungan Umsida Tanggapi Maraknya Polusi Udara
"Bisnis WO saat ini tentu sangat berbeda dengan WO jaman dulu. Kalau Dulu, daya jual mereka lebih menitikberatkan pada hasilnya, baik foto maupun video. Untuk menghasilkan hal tersebut, maka mereka bergantung pada alat yang digunakan," ujar Fira.
Kalau era sekarang, sambungnya, tantangan WO adalah bagaimana menjual ide dan kreativitas serta konsep yang menjadi pembeda dengan WO lainnya. Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi yang terus berkembang membuat orang khususnya WO yang didominasi anak muda, berlomba membuat ide yang menarik.
Hal yang Perlu Diperhatikan oleh WO
Ide yang Proporsional
Ide yang dijadikan oleh WO memang harus berbeda dengan WO lain untuk menarik perhatian calon klien. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemilihan ide harus seimbang dengan hal lainnya seperti kondisi, tempat dan cuaca.Â
Perhitungan Sebelum EksekusiÂ
"Maksud perhitungan yang pas itu, mulai dari budget, waktu, termasuk juga perhitungan resiko saat pelaksanaan acara seperti kasus Bromo kemarin. Kasus tersebut bisa saja bisa saja kurang memperhitungkan resiko dari konsep yang dimuat," lanjut kepala program studi Ilmu Komunikasi ini.
Saat memilih konsep acara, perempuan yang berkecimpung di dunia event sejak sepuluh tahun lalu ini berpendapat agar sebagai WO bisa mempertimbangkan properti yang aman untuk digunakan tanpa mengurangi kreativitas dari konsep yang dibuat.
Lihat juga: Apa Baby Blues Termasuk Gangguan Kecemasan? Pakar Umsida Beri Jawaban