"Saya berharap mahasiswa tidak lagi perlu diingatkan untuk menjalankan shalat. Sebaliknya, saya berharap mahasiswa mampu mengajak seluruh masyarakat untuk beribadah bersama-sama. Hal ini akan menjadi salah satu citra baik mahasiswa Umsida yang menjaga kedekatannya kepada Allah, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga mengajak masyarakat lainnya untuk lebih bersemangat mengoptimalkan kegiatan ibadah," tambahnya.
Selama menjalani pengabdian, Rektor Umsida mengingatkan mahasiswa untuk menjaga pola komunikasi yang baik dengan masyarakat.
"Sesuaikan pola komunikasi seperti bahasa Anda. Mohon disesuaikan dengan bahasa masyarakat agar nyambung. Agar apa yang adik-adik jalankan itu bisa dipahami oleh masyarakat dan masyarakat bisa mendukung," ungkapnya.
Baca juga: Menuju Khaira Ummah Rektor Umsida Soroti Pentingnya Ilmu dan Disiplin
Dalam pesannya, Rektor Umsida memberikan motivasi. "Hati-hati dengan pikiranmu karena pikiranmu akan memengaruhi sikapmu. Hati-hati dengan sikapmu karena ia akan memengaruhi tindakanmu. Hati-hati dengan tindakanmu karena ia akan membentuk kepribadianmu. Hati-hati dengan kepribadianmu karena ia akan menentukan masa depanmu."
"Maka pastikan mindset kita positif di manapun dan kapanpun. Positif thinking harus kita bangun dan kuatkan," tambahnya.
Karena itu, "jangan sekali-kali punya pikiran negatif terhadap masyarakat di mana kita mengabdi. Jika kita menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan disitulah tantangan anda untuk mewujudkan pengabdian yang sesungguhnya, buktikan anda menjadi bagian dari solusi, anda semua ini adalah seorang problem solver bukan problem maker," pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, mahasiswa Umsida siap mewujudkan desa yang mandiri dan berdaya.
Penulis: Rani Syahda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H