Pentingnya pemeriksaan awal ini tidak hanya untuk menentukan kelayakan terapi, tetapi juga untuk meminimalkan risiko yang mungkin muncul selama proses perawatan. Widi menekankan, "Mahasiswa fisioterapi harus bijak dalam mengambil keputusan, misalnya jika pasien menunjukkan gangguan pernafasan selama terapi, maka harus segera dihentikan dan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih lanjut." Buku ini pun mengajarkan mahasiswa untuk membaca kondisi pasien secara menyeluruh dan memahami bagaimana keterkaitan antara kondisi medis pasien dan jenis terapi yang diberikan.
Baca juga: Mahasiswa Unisza di Umsida: Menyatukan Perspektif, Membangun Masa Depan
Selain itu, mahasiswa juga dilatih untuk mengukur indeks massa tubuh (IMT) pasien guna mengetahui apakah pasien tersebut berada dalam kategori berat badan normal, kurus, atau obesitas. Dengan informasi ini, mahasiswa dapat merancang terapi yang lebih tepat dan aman sesuai dengan kondisi fisik pasien.
Bukan hanya penting bagi mahasiswa tetapi keilmuan fisioterapi  juga bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama mereka yang membutuhkan perawatan. Sebagai contoh, mahasiswa fisioterapi di Umsida juga mempelajari berbagai terapi untuk pasien dengan gangguan neurologis atau muskuloskeletal, seperti pasien pasca-stroke, atau anak-anak dengan kondisi tertentu, seperti Down syndrome. Tak hanya itu, mereka juga mempelajari fisioterapi sport yang biasa diterapkan pada atlet yang mengalami cedera.
Harapan Penulis pada Pembaca di Masa Depan
Dengan adanya buku ini, Widi berharap mahasiswa fisioterapi di Umsida dapat lebih siap menghadapi tantangan di lapangan. "Kami bekali mahasiswa dengan banyak keterampilan, tidak hanya kemampuan teknis, tetapi juga kemampuan untuk bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil selama pemeriksaan dan terapi." Buku ini menjadi bukti nyata komitmen Umsida dalam mencetak tenaga ahli fisioterapi yang tidak hanya terampil, tetapi juga peka terhadap kondisi pasien.
Buku Pemeriksaan dan Pengukuran Fisioterapi Muskuloskeletal yang diterbitkan oleh Umsidapress ini kini dapat menjadi referensi utama bagi mahasiswa fisioterapi, dosen, maupun masyarakat yang tertarik pada dunia fisioterapi. Sebagai panduan dalam memahami pemeriksaan dan pengukuran kondisi pasien, buku ini tentu akan memberikan dampak positif, baik dalam dunia pendidikan maupun praktik fisioterapi di lapangan.
Penulis: Rani Syahda
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI