Program Student Mobility antara Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dan Universiti Sultan Zainal Abidin (Unisza) Malaysia kembali mencatat kesuksesan. Mahasiswa dari Unisza yang berpartisipasi dalam program ini membagikan pengalaman, kesan, dan pesan inspiratif mereka selama mengikuti kegiatan akademik dan budaya di Fakultas Agama Islam (FAI) Umsida. Kolaborasi ini tidak hanya mempererat hubungan antar-universitas, tetapi juga menciptakan atmosfer pendidikan yang inklusif dan penuh makna, (08/01/2025).
Alasan Memilih Umsida dan Kesan Pertama
Mahasiswa Unisza memiliki alasan kuat dalam memilih Umsida sebagai mitra dalam program Student Mobility. Hubungan baik antara dosen dari kedua universitas serta pengalaman positif dalam kolaborasi sebelumnya, menjadi pendorong utama. Salah satu peserta mengungkapkan bahwa dosen Umsida selalu terbuka dalam berdiskusi dan bertukar pendapat dengan mahasiswa, menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif.
"Kami memilih Umsida karena kolaborasi sebelumnya telah memberikan dampak positif. Para dosen di sini sangat terbuka untuk berdiskusi dengan mahasiswa dan memberikan perhatian penuh kepada kami," ungkap syauqi, salah satu mahasiswa asal Malaysia itu.
Baca juga: Pelepasan Mahasiswa International Student Mobility Umsida dan Unisza, Siap Exchange 1 Semester
Saat pertama kali tiba di Umsida, para mereka merasakan sambutan hangat dari dosen dan mahasiswa Umsida. Antusiasme mahasiswa dalam berdiskusi di kelas dan keterlibatan aktif mereka dalam berbagai kegiatan akademik memberikan kesan yang mendalam bagi para peserta Student Mobility.
Pengalaman Akademik dan Kegiatan di Umsida
Selama program berlangsung, mahasiswa Internasional ini mendapatkan pengalaman belajar yang luar biasa. Mereka memuji metode pengajaran yang diterapkan di Umsida, di mana dosen tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung dan diskusi mendalam. Ilmu yang diajarkan oleh dosen seperti Ustadz Dzulfikar (Ilmu Ushul Fiqh), Ustadz Imam Fauzi (Ilmu Nahwu Sharaf), dan Ustadz Farikh (Ilmu Tarjamah) meninggalkan kesan mendalam bagi peserta.
"Kami sangat kagum dengan ilmu yang diajarkan oleh dosen di sini. Materi disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami, yang membuat kami semakin antusias untuk belajar," ujar Syauqi.
Selain kegiatan akademik, mahasiswa juga diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan non-akademik seperti presentasi kelompok dan diskusi terbuka. Ini membantu mereka untuk membangun rasa percaya diri dan meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum.