Prestasi luar biasa kembali ditorehkan oleh mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dalam ajang nasional Pasuruan Martial Art Championship 3. Lima atlet Tapak Suci FAI Umsida berhasil membuktikan keunggulan mereka dengan meraih medali emas, perak, dan perunggu di berbagai kategori pertandingan. Kejuaraan ini digelar di GOR Pasuruan pada tanggal 20--22 Desember 2024 dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Atlet Tapak Suci FAI Umsida Borong Juara
Kejuaraan Pasuruan Martial Art Championship 3 menjadi ajang unjuk kemampuan bagi para atlet Pencak Silat dari berbagai penjuru daerah. Atlet Tapak Suci dari FAI Umsida tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga berhasil mendominasi podium kemenangan di berbagai kategori.
Berikut adalah daftar prestasi yang berhasil diraih oleh atlet FAI Umsida:
- Fitri Andriani (Prodi PAI Semester 1)---Juara 1 kategori Tanding Putri kelas B Dewasa.
- Yuhsin Amali (Prodi PBA Semester 3)---Juara 2 kategori Tanding Putra kelas A Dewasa.
- Muhammad Dzulfahmi Al Abror (Prodi PAI Semester 1)---Juara 2 kategori Tanding Putra kelas C Dewasa.
- Muhammad Arief Wicaksono (Prodi PAI Semester 5)---Juara 3 kategori Tanding Putra kelas C Dewasa.
- Hilmi Hidayatulloh Poetra Azhar (Prodi PAI Semester 5)---Juara 3 kategori Seni Tunggal Putra Tangan Kosong tingkat Dewasa.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa para atlet tidak hanya memiliki keterampilan fisik yang mumpuni, tetapi juga semangat juang yang tinggi dan mental yang tangguh dalam setiap pertandingan.
Perjuangan dan Persiapan Atlet Menuju Kemenangan
Prestasi yang diraih oleh atlet Tapak Suci FAI Umsida tentu tidak datang begitu saja. Dibalik medali yang mereka genggam, terdapat usaha, dedikasi, dan latihan yang konsisten. Para atlet telah menjalani berbagai tahapan persiapan, mulai dari latihan teknik, peningkatan stamina, hingga penguatan mental dan fokus.
Baca juga: Juara Nasional! Mahasiswa FPIP Umsida Raih Juara 1 Temilnas IPK HIMPSI 2024
Fitri Andriani, peraih medali emas, mengungkapkan bahwa latihan rutin dan dukungan dari tim serta pelatih memainkan peran penting dalam keberhasilannya. "Setiap sesi latihan adalah tantangan, tetapi ketika kita berdiri di atas podium, semua perjuangan itu terasa sangat berharga," ujarnya penuh semangat.
Tidak hanya persiapan teknis, kesehatan tuuh para atlet juga diuji dalam setiap pertandingan. Muhammad Dzulfahmi Al Abror, yang meraih medali perak, mengungkapkan bahwa mengontrol emosi dan tetap fokus di tengah kestabilan berat badan tubuh adalah tantangan terbesar. "Setiap pertandingan juga harus menjaga berat badan agar tetap stabil," tambahnya.