"Misalnya saya yang juga lolos di program ini, berkolaborasi dengan prodi Teknik Mesin untuk mengembangkan UMKM telur asin. Jadi yang mengurusi tentang sistem keuangan bisa sata handle, sedangkan untuk produktivitas seperti mesin panggang telur asin, itu akan di-handle oleh dosen Teknik Mesin," kata dosen program studi Akuntansi itu.
Strategi yang ketiga yakni Dr Sigit yang menaungi bidang riset dan pengabdian masyarakat Umsida, selalu memberikan afirmasi positif dan semangat kepada para dosen baik itu secara langsung maupun melalui media sosial tentang riset yang diajukan.
Dr Sigit mengatakan, "Dan strategi yang keempat adalah motivasi dari pimpinan mulai dari rektorat hingga pihak prodi yang menyemangati para dosen untuk mengikuti berbagai program, khususnya program hibah eksternal,".
Dari 65 proposal yang lolos dalam program riset mu ini  umsida memiliki tema besar yang terkait dengan pengembangan dan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs).Â
"Jadi apapun riset maupun abdimasnya, harus dikaitkan dengan 17 tujuan SDGs. Di program abdimas sendiri, rata-rata para dosen memilih fokus terkait dengan Teknologi Tepat Guna (TTG)," kata dosen yang menamatkan pendidikan S3 di Unair itu.
Dalam penentuan kelulusan program Risetmu ini, Dr Sigit menyebutkan beberapa indikator penilaian seperti kebaruan tema riset dan abdimas, roadmap penelitian, Â metodologi penelitian, sesuaian dengan anggaran, dan juga referensi yang digunakan.
Peran DRPM Dorong Riset Dosen
Di Umsida sendiri, dosen yang akan melakukan riset dibagi menjadi beberapa level. Level pertama yakni inklusi di level internal Umsida. Level kedua adalah Risetmu, yaitu kompetisi riset di lingkungan Muhammadiyah dan 'Aisyiyah se-Indonesia. Level ketiga adalah tingkat nasional bernama Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM).Â
Pengurus CSR kabupaten Sidoarjo itu mengatakan, "Dari level itulah kami melakukan penjenjangan. Kalau dosen itu sudah lolos di hibah internal, maka kami dorong untuk lanjut ke Risetmu. Jika lolos, kami dorong ke level nasional di riset DRTPM dan BRIN,".
Dengan cara itulah, imbuh Dr Sigit, Umsida bisa menaikkan kualitas dan kuantitas risetnya. Hal tersebut dibarengi dengan giatnya sosialisasi dan coaching clinic, sebelum diunggah di sistem penyelenggara riset.Â
Selain itu, DRPM juga terus menjalin hubungan baik dengan peneliti agar mereka merasa nyaman ketika melakukan penyusunan proposal hingga pelaksanaan riset dan abdimas.
Kebermanfaatan Riset dan Abdimas
Banyaknya proposal yang lolos dalam program Risetmu ini, Dr Sigit menjelaskan beberapa kebermanfaatan riset dan abdimas tersebut.Â