Selain itu, investasi awal yang tinggi untuk teknologi baru dan kekhawatiran terkait keamanan siber juga menjadi isu yang perlu diatasi.
Meski demikian, Dr Bobur optimis bahwa perkembangan teknologi, seperti penggunaan AI untuk pengalaman perjalanan yang lebih personal, teknologi blockchain untuk transaksi yang lebih aman, dan aplikasi AR/VR yang semakin canggih, akan menjadi pendorong utama bagi masa depan pariwisata digital di Uzbekistan.
"Kami percaya bahwa masa depan pariwisata akan semakin berbasis digital, dengan adanya teknologi yang memungkinkan pengalaman yang lebih mendalam dan personal bagi wisatawan," pungkasnya.Â
Guest Lecture ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif melalui sesi tanya jawab. Mahasiswa berdiskusi tentang teknologi AI dapat lebih dioptimalkan dalam meningkatkan pengalaman wisatawan dan bagaimana generasi 5.0, yang berfokus pada interaksi antara manusia dan mesin, dapat mempengaruhi industri pariwisata.Â
Dr Bobur Sabirov menjelaskan bahwa dengan kemajuan teknologi, peran AI dalam mempersonalisasi perjalanan wisata, seperti rekomendasi destinasi atau pengelolaan perjalanan yang lebih efisien, semakin penting. Ia juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia atau human capital untuk mengimbangi kemajuan teknologi ini.Â
Menurutnya, pengembangan keterampilan digital bagi tenaga kerja di sektor pariwisata menjadi kunci agar industri ini dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi.Â
Dari guest lecture ini menunjukkan bagaimana mahasiswa, sebagai calon pemimpin masa depan, dapat memainkan peran penting dalam memanfaatkan teknologi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung kemajuan industri pariwisata yang semakin berbasis digital.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah
Penyunting: Romadhona S.
*berita ini telah terbit di fbhis.umsida.ac.id dengan judul "Guest Lecture FBHIS: Transformasi Digital dalam Industri Pariwisata Global", klik webiste untuk melihat lebih banyak.